DENPASAR | patrolipost.com – Seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di Bali, RSUP Sanglah kembali membuka layanan transplantasi (cangkok ginjal). Pada 9 Mei 2022, RSUP Sanglah telah berhasil melakukan cangkok ginjal ke-20 sekaligus merupakan cangkok ginjal pertama di masa pandemi.
Direktur Pelayanan Medis, Keperawatan dan Penunjang RSUP Sanglah Denpasar Dr dr Ketut Ariawati SpA(K) mengatakan, pelaksanaan cangkok ginjal tersebut dilakukan dengan menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yang sudah ditetapkan.
“Sehingga operasi yang dilakukan aman bagi pasien maupun untuk staf medis,” ujarnya.
dr Ketut Ariawati mengungkapkan, tim medis RSUP Sanglah Denpasar telah sukses melakukan transplantasi ginjal sejak pertama program operasi cangkok ginjal pada 2016. Bahkan dalam kurun waktu 7 tahun yakni dari 2016-2022, RSUP Sanglah berhasil menangani sebanyak 20 pasien operasi cangkok ginjal.
“Transplantasi ginjal dinilai menjadi salah satu pilihan yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, dibandingkan dengan cuci darah. Untuk itu, transplantasi ginjal ini merupakan salah satu layanan unggulan yang dimiliki RSUP Sanglah,” jelasnya.
Lebih lanjut, dr Ariawati menjelaskan bahwa alasan RSUP Sanglah memilih layanan cangkok ginjal sebagai layanan kesehatan unggulan yaitu dikarenakan banyaknya ditemukan kasus gangguan ginjal diantaranya gagal ginjal.
Menurutnya, banyaknya penderita gangguan ginjal baik di usia muda maupun usia tua, tentunya membutuhkan cuci darah yang terus-menerus serta membutuhkan biaya yang sangat besar.
Sementara dengan adanya metode layanan cangkok ginjal di RSUP Sanglah dapat meningkatkan kualitas hidup pasien serta membantu pasien tidak ketergantungan dengan cuci darah setiap bulannya, atau 2 minggu sekali. Terlebih dari sisi SDM dan sarana prasarana, RSUP Sanglah sudah mumpuni.
“Layanan ini sangat penting untuk kita membantu masyarakat mendapatkan kesehatan yang optimal sehingga bisa kembali produktif. Selain itu, manfaat cangkok ginjal akan menambah kualitas hidup pasien dan berbeda ketika pasien harus setiap bulan atau dua minggu sekali harus cuci darah,” terangnya.
dr Ariawati mengaku ada satu persoalan yang kerap dihadapi terkait operasi cangkok ginjal yakni memperoleh pendonor ginjal. Namun, secara teknis RSUP Sanglah tidak pernah menemui kendala selama melakukan operasi cangkok ginjal. Pasalnya, semua sarana prasarana, obat-obatan dan SDM dilakukan secara modern. (030)