SINGARAJA | patrolipost.com – Setelah 15 pasien di RSUD Buleleng terdeteksi mengalami gejala terjangkit virus meningitis babi atau Meningitis Streptococcus Suis (MSS), Pemkab Buleleng mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penanganan meningitis babi. Dalam SE itu dijelaskan sejumlah langkah-langkah kewaspadaan yang harus dilakukan oleh masyarakat, agar terhindar dari MSS.
Dalam edaran dari Dinas Kesehatan Buleleng soal kewaspadaan penularan penyakit MSS itu disebutkan sejumlah langkah yang dilakukan agar terhindar dari kemungkinan tertular virus MSS. Diantaranya memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan yang berkaitan dengan peternakan dan pengolahan daging babi.
Selanjutnya mencuci tangan, lengan dan bagian tubuh terbuka lainnya secara menyeluruh setelah kontak dengan babi atau daging babi. Kemudian menutup luka terbuka dengan penutup luka anti air pada saat kontak dengan babi atau daging babi. Selanjutnya, menggunakan sarung tangan yang sesuai dan menjauhkan daging babi mentah dari makanan lainnya.
“Memasak daging babi sampai minimal suhu internal 70 derajat celcius atau sampai air kaldu jernih dan segera berobat ke fasilitas kesehatan apabila terdapat gejala demam setelah terpapar babi atau produk olahan babi. Serta masyarakat tidak mengonsumsi daging yang berasal dari babi yang kondisinya sakit atau mati mendadak,” demikian antara lain poin SE yang ditandatangani Kadiskes dr Sucipto bertanggal 31 Mei 2023.
Pj Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan setelah mengeluarkan SE ini, pemerintah akan segera menggelar rapat bersama sejumlah pedagang makanan olahan daging babi. Dalam rapat tersebut nantinya ditekankan agar para pedagang mengolah makanan dengan benar, dimasak hingga matang serta dijaga kebersihannya.
Tidak hanya itu, semua stakeholder mulai dari Dinas Kesehatan hingga Dinas Pertanian juga didorong berperan aktif untuk menangani penyakit MMS.
“Dalam waktu dekat Saya akan undang mereka (pedagang makanan olahan daging babi) agar sama-sama serius menangani kasus ini,” kata Pj Bupati Ketut Lihadnyana, Selasa (6/6/2023).
Sementara itu Kadiskes dr Sucipto mengatakan hingga Selasa (6/6/2023) sebanyak 15 pasien suspect miningitis MSS dirawat di RSUD Buleleng. Hasil observasi medis menyebutkan 2 orang dinyatakan positif dan 5 lainnya negatif.
“Sisanya masih belum keluar hasilnya. Yang terpenting dalam pencegahannya adalah mengonsumsi yang sudah dimasak dengan matang agar tidak terinfeksi,” kata dr Sucipto.
Para pasien terinveksi memiliki gejala khas yang mengarah pada MSS berupa demam, nyeri kepala dan gelisah. Para pasien itu sebelumnya mengolah dan mengkonsumsi olahan daging babi. (625)