GAZA | patrolipost.com – Hamas mengumumkan penolakannya terhadap kesepakatan yang akan membebaskan para sandera yang tersisa, bersamaan dengan penghentian bertahap pertempuran dan pengiriman bantuan ke Gaza, serta pembebasan tahanan.
Hamas mengumumkan pada Senin (29/1/2024) malam bahwa mereka menolak usulan negara-negara penengah untuk membebaskan beberapa sandera yang mereka tahan. Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Israel harus menghentikan agresinya dan menarik diri dari Gaza sebelum transaksi pertukaran terjadi.”
Sebelumnya pada hari Senin, NBC News mengutip sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut, melaporkan bahwa perundingan dari Israel, AS, Mesir, dan Qatar yang bertemu di Paris telah menyepakati kerangka kerja untuk kesepakatan penyanderaan baru.
Menurut laporan tersebut, sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, sisa sandera Amerika dan Israel akan dibebaskan secara bertahap, dimulai dari perempuan dan anak-anak, disertai dengan jeda bertahap dalam pertempuran dan pengiriman bantuan ke Gaza bersamaan dengan pembebasan tahanan Arab Palestina.
Kantor Perdana Menteri membantah laporan bahwa Israel menyetujui kesepakatan penyanderaan yang akan membebaskan ribuan teroris, yang sebagian dianggap “dengan darah di tangan mereka”.
“Laporan mengenai kesepakatan itu tidak benar dan mencakup kondisi yang tidak dapat diterima oleh Israel. Kami akan terus meraih kemenangan total,” demikian bunyi pesan tersebut. (pp04)