SINGARAJA | patrolipost.com – Sejumlah sopir angkutan Kota Singaraja mendatangi Polres Buleleng, Selasa (21/4/2020). Selain mengeluhkan tak tercantum dalam daftar penerima bantuan, para sopir yang tergabung di Persatuan Sopir Angkutan Kota Singaraja (Persokasi) bermaksud menanyakan mekanisme penerimaan bantuan dari Presiden Jokowi yang disalurkan melalui pintu Sat Lantas Polres Buleleng.
Bantuan program Presiden Jokowi itu berupa uang tunai untuk para sopir angkutan umum yang diberikan selama tiga bulan. Bantuan ini juga diproyeksikan menyasar masyarakat yang terdampak Covid-19. Hanya saja sopir menilai bantuan itu tidak tepat sasaran.
Nyoman Pasek Sujana, Ketua Persokasi mengaku datang ke Polres Buleleng untuk mempertanyakan bantuan pusat yang disalurkan via Sat Lantas Polres Buleleng. Banyak diantara anggotanya tidak tercantum dalam daftar penerima bantuan.
“Kok ada nama juru parkir terdaftar sebagai penerima namun justru sopir aktif tidak tercantum namanya. Saya rasa ini tidak adil,” keluhnya.
Sujana berharap pemerintah membagikan bantuan secara adil karena mereka juga kelompok terdampak wabah Covid-19.
“Ada yang dapat bantuan ada juga yang tidak dapat. Banyak anggota yang terdaftar belum terima bantuan,” ujarnya kesal. Sujana mengaku mendapat info adanya bantuan dari rekan sesama sopir.
“Banyak anggota kami yang belum menerima bantuan dan saya berharap pemerintah adil soal ini,” ucapnya.
Didatangi banyak sopir yang menyoal bantuan Presiden Jokowi, Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Citra Fatwa Rahmadani mengatakan, pihaknya hanya sebagai kepanjangan tangan pemerintah pusat. Disebutkan, pihaknya telah mengantongi daftar nama penerima bantuan sebesar RP 600 ribu dari pemerintah pusat.
“Kami hanya diminta menyalurkan sesuai dengan daftar nama yang diberikan Polda Bali,” tegasnya.
Namun sebelumnya, Polres Buleleng meminta data ke Dishub Buleleng nama-nama sopir angkot yang sudah teregistrasi. Dan nama itu yang dikirim tanpa ada perubahan maupun dikurangi. Citra juga mengaku tak mengetahui siapa saja yang menerima karena itu merupakan kewenangan pusat.
“Ada sebanyak 116 sopir angkot, 160 sopir isuzu, 20 sopir truk dan bus yang tercatat mendapat bantuan. Dan bantuan akan disalurkan secara bertahap,” kata Citra.
Sementara itu, Kadishub Buleleng Gede Gunawan AP mengaku tak tahu menahu soal bantuan tersebut. Bahkan. soal diminta data nama-nama sopir juga ia mengaku tak tahu. Hanya saja, mantan Kabag Humas Pemkab Buleleng ini membenarkan mendapat keluhan para sopir karena tak menerima bantuan.
“Kalau dari Dinas Perhubungan Provinsi Bali sempat memang meminta data jumlah sopir yang beroperasi di Buleleng. Saya tidak tahu kegunaan data-data sopir yang saya kirim ke provinsi,” kata Gunawan.
Untuk diketahui, bantuan yang diterima para sopir itu merupakan program Presiden Joko Widodo. Belum lama ini Presiden Jokowi telah mengumumkan akan memberikan uang sebesar Rp 600 ribu untuk para sopir angkutan umum yang terdampak Covid-19. Bantuan disalurkan melalui Koprs Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri dan disalurkan kembali ke masing-masing Sat Lantas di wilayah di seluruh Indonesia.
Namun para sopir baru bisa mendapat bantuan setelah mengikuti pelatihan secara online. Selanjutnya, mereka diberikan pelatihan berupa materi penanganan Covid-19 untuk angkutan umum dan dijelaskan SOP ketika sopir mendapat penumpang. Termasuk diberikan materi etika pelayanan, safety riding hingga materi bahasa Inggris dasar. (625)