SOLOK | patrolipost.com – Sebuah lubang tambang emas illegal di Jorong Talakiak Nagari Ranah Pantai Cermin Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar longsor, Sabtu (18/4/2020). Sembilan orang tewas tertimbun, terdiri dari 8 pria, 1 wanita.
Para korban ditemukan pada Minggu (19/4/2020) sekitar pukul 02.30 WIB dalam keadaan tidak bernyawa. Seluruh jenazah ditemukan tertimbun di lubang dengan kedalaman 8 meter oleh para penambang emas tradisional lainnya.
Camat Sangir Batang Hari Gurhanadi menerangkan ke-9 jenazah sudah dibawa ke rumah mereka masing-masing. Banyak dari mereka yang merupakan sanak saudara.
“Ada yang satu rumah, jenazah ayah dan anak. Ada pula yang satu rumah jenazah kakak dan adik,” jelasnya.
Penambang emas tradisional adalah mereka yang menambang dengan cara mendulang. Cara ini masih marak dipraktekkan oleh penambang emas di Sangir Batang Hari. Penambang emas tradisional menggunakan dua mesin diesel yang disebut dompeng (berasal dari merek mesin diesel yang digunakan). Satu mesin digunakan untuk menyemprot lubang, sedangkan yang satunya untuk menyedot air. Setelah lubang kering, baru lah para penambang masuk ke dalam lubang.
Menurut Gurhanadi, kejadian penambang emas tertimbun kerap terjadi di Solok Selatan. “Para perangkat daerah sudah sering mengingatkan masyarakat untuk tidak menambang emas dengan cara seperti itu karena berbahaya. Namun, demi perut, tetap saja banyak yang melakukannya,” imbuh dia.
“Lokasinya di pinggir sungai di dalam hutan. Waktu tempuh ke lokasi dari jalan raya sekitar dua jam berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor, seperti motor trail,” tambahnya.
Sementara itu Kapolres Solok Selatan AKBP Imam Yulisdianto menjelaskan, longsor tersebut terjadi pada Sabtu sekitar pukul 17.50 WIB. Para korban tertimbun material tanah yang longsor yang digali secara manual karena diduga terdapat kandungan emas.
”Saat kejadian sedang hujan,” ujarnya kepada Antara, Minggu (19/4/2020).
Identitas penambang emas yang tewas tertimbun longsor tersebut adalah Menan (58), Dedi (30), Husin (50), Jaja (25), Buyuang (30), Abu (35),Yandi (40), Ipit (35) yang semuanya warga Jorong Rawang, Nagari Ranah Pantai Cermin. Seorang korban lagi yang bernama Iril (35) merupakan warga Jorong Talakiak, Nagari Ranah Pantai Cermin. (807)