DENPASAR | patrolipost.com – Peserta Familiarization (Fam) Trip dari Jepang, yang mendarat di Bali pada 3 Februari lalu, telah menjalani karantina selama 4 hari. Peserta juga mengikuti paket warm up vacation serta mematuhi surat edaran yang berlaku.
Koordinator Bidang Pemasaran Area 2 Kemenparekraf RI Utari Widyastuti mengatakan, warming up vacation ini berbeda dengan karantina. Salah satu perbedaannya adalah pelayanan hotel yang diberikan PPLN tidak dengan membatasi hanya boleh tinggal di kamar saja, tetapi lebih leluasa membolehkan PPLN beraktivitas di sekitar hotel.
“Dan para peserta telah melakukan karantina selama 4 hari di Hotel Grand Hyatt, dan kami sangat berterimakasih atas kerjasama Pemerintah Daerah dalam program ini, diharapkan ini dapat menjadi masukan positif bagi kebangkitan ekonomi Bali,” kata Utari Widyastuti, di Denpasar, Selasa (8/2/2022).
Sementara itu, peserta fam trip Makabe mengatakan bahwa, sejak landing di bandara Ngurah Rai hingga tiba di hotel, pelayanan yang diberikan sangat memuaskan.
Diperbolehkannya berwisata di lingkungan hotel dan menggunakan fasilitas khusus yang ada di hotel, menurut Makabe menjadi suatu keunggulan bagi para wisatawan yang datang ke Bali.
Makabe menambahkan, agar pemerintah Indonesia mempublikasikan aplikasi PeduliLindungi ke negara-negara luar, sehingga ketika wisatawan datang mereka sudah mengetahui bahwa wisatawan harus mengisi data di aplikasi PeduliLindungi.
“Namun untuk pelayanan dan semua hal terkait Bali sudah sangat luar biasa, saya akan mempromosikan Bali di Jepang sehingga wisatawan mau berkunjung ke Bali,” kata Makabe.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, terkait masukan, teknis akan segera dikoordinasikan dengan pemerintah pusat.
“Dan untuk Bali kami akan terus berbenah diri, sehingga wisatawan nyaman berkunjung ke Bali dan Bali bisa bangkit kembali,” ujar Cok Ace saat menerima kunjungan peserat Fam Trip. (pp03)
