BANGLI | patrolipost.com – Mungkin sebagian besar masyarakat belum mengertahui keberadaan Pura Dalem Ulun Carik. Padahal pura yang berada di areal permukiman LC Uma Bukal, Kabupaten Bangli ini merupakan perampian dari Pura Kehen. Pura yang juga disebut Pura Dalem Gambang ini diyakini sebagai tempat memohon keturunan, taksu dan kelancaran usaha serta memohon kesembuhan dari penyakit. Namun demikian pura ini tidak memilki pengempon.
Salah seorang warga, I Nengah Mudin menuturkan sebelum terbentuknya LC, wilayah tersebut merupakan areal persawahan. Ketika itu sudah berdiri pura dengan beberapa palinggih. Setelah berkembang LC, keberadaan pura kurang terurus.
“Sebelum ada LC ini sudah ada beberapa bangunan/palinggih, namun kondisinya tidak terawat,” ujarnya, Kamis (1/6/2023).
Karena saking lamanya tidak terawat beberapa palinggih rusak. Tidak itu saja, rumput liar memenuhi areal pura. Meski sebagian sawah telah beralih fungsi untuk permukiman, ada saja warga yang lakukan persembahyangan di pura ini.
Nengah Mudin yang juga seorang ASN ini mengaku sempat diajak orangtuanya untuk sembahyang di pura ini. Ketika melihat kondisi pura yang kurang terawat, muncul rasa keprihatinannya. Kemudian pada tahun 2015 lalu, dirinya menggagas untuk dilakukan perbaikan terhadap palinggih.
“Pada tahun 2015 itu, beberapa orang menghaturkan punia, sehingga dilakukan renovasi secara bertahap,” sebutnya.
Namun hingga kini Pura Dalem Ulun Carik ini tidak ada pengempon. Sehingga untuk pemeliharaan atau pelaksanaan piodalan mengandalkan punia krama. Nengah Mudin pun menjadi penanggung jawab Pura Dalem Ulun Carik.
“Ketika pelaksanaan piodalan ada saja krama yang mapunia, baik dalam bentuk uang atau baten (sesajen) dan tenaga. Setiap enam bulan tepatnya pada rahinan Buda Manis Julungwangi bisa dilaksanakan piodalan,” ujarnya.
Selain tidak ada pengempon, di Pura Dalem Ulun Carik juga belum ada Jro Mangku. Maka ketika ada pelaksanaan upacara ada beberapa jro mangku di Pura Kehen yang muput piodalan.
Pria asal Banjar Pekuwon, Kelurahan Cempaga ini mengatakan Pura Dalem Ulum Carik merupakan perampian dari Pura Kehen. Buktinya ketika dilaksanakan upacara di Pura Kehen, maka akan dilakukan juga upacara piuning di Pura Dalem Ulun Carik.
“Sejauh ini belum ditemukan babad atau sumber terkait keberadaan Pura Dalem Ulun Carik tersebut,” sebutnya.
Lanjutnya, di Pura Dalem Ulun Carik terdapat beberapa palinggih yakni Dalem, Pesimpangan Ratu Gede Mas Mecaling, Nusa Penida, Lingga Yoni, Palinggih Dewi Sri yang merupakan simbol kesuburan dan beberapa palinggih lainnya.
Warga yang tangkil ke Pura Dalem Ulun Carik tidak hanya warga sekitar LC Uma Bukal atau warga Bangli tetapi juga ada dari luar Bali.
“Di pura ini diyakini untuk memohon kelancaran usaha karena ada palinggih Ratu Subandar, ada juga untuk memohon keturunan sebab di sini ada Lingga Yoni. Selain itu ada juga yang memohon kesembuhan dari penyakit, atau memohon taksu,” sebutnya.
Nengah Mudin menceritakan bahwa yoni yang berada di Pura Dalem Ulun Carik sebelum ditemukan dalam kondisi berlubang dan ditutupi semak. Kemudian setelah dilakukan penataan areal pura, dan ditempatkan di tempat lebih baik, lubang tersebut semakin tertutup. “Yang tadi ada lubang, saat ini sudah tertutup kembali,” sebutnya.
Pihaknya pun berharap ada dukungan dari pemerintah sehingga Pura Dalem Ulun Carik bisa tetap lestari. “Sebelumnya ada beberapa bantuan baik dari kementerian dan anggota DPRD, namun harapan kami keberadaan Pura Dalem Ulun Carik lebih diperhatikan. Sehingga Pura ini tetap lestari,” harapnya. (750)