MAKASSAR | patrolipost.com – Seorang polisi, Bripda Afriadi, menjadi korban tawuran antargeng di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Alhasil, korban dilarikan ke rumah sakit (RS) akibat terkena anak panah di bagian dada.
Kanit Reskrim Polsek Tamalate AKP Ramli mengatakan dua kubu yang terlibat tawuran adalah geng Leppeng dengan geng Kumala-Jongaya. Dia menyebut anggotanya menjadi korban lantaran dikira musuh oleh salah satu kelompok pelaku tawuran.
“Yang jelas, apa yang dia sampaikan itu, dia memang tidak tahu jika itu petugas. Dikira lawannya karena memang pada saat itu petugas dari arah Jalan Kumala datangnya,” ujar Ramli saat dimintai konfirmasi, Jumat (17/4/2020).
Arah kedatangan polisi ini disebut Ramli adalah wilayah geng Kumala-Jongaya. Alhasil, kelompok geng Leppeng yang dipimpin pria bernama Edo membusur polisi lantaran dikira sebagai musuh.
“Akhirnya dibentangkan busur. Kenalah salah satu anggota kami,” kata Ramli.
Sebelumnya diberitakan, kedua kubu telah tiga malam berturut-turut terlibat saling serang di Jalan Kumala Dua, Tamalate, Makassar. Polisi menyebut ketersinggungan hingga saling pukul antar-oknum geng menjadi pemicu tawuran ini.
Akibat tawuran ini, total 13 pelaku diamankan di Polsek Tamalate. Sepuluh orang di antaranya telah ditetapkan menjadi tersangka.
“Jadi sudah 10 yang jadi tersangka di antara 13 orang yang diamankan,” katanya.(305/dtc)