DENPASAR | patrolipost.com – Titimangsa Foundation dan Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan sebuah pementasan bertajuk MEREKA YANG MENUNGGU DI BANDA NAIRA.Pementasan ini mengangkat kisah tentang pertemuan empat tokoh pergerakan Indonesia yaitu Sutan Sjahrir, Mohammad Hatta, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Iwa Koesoema Soemanteri di tanah pembuangan Banda Naira. Lakon ini akan dipentaskan pada Kamis, 25 November 2021 Pukul 20.00 WIB di Gedung Kesenian Jakarta, dan akan ditayangkan secara virtual mulai Jumat, 17 Desember 2021 Pukul 19.00 WIB selama 6 bulan di kanal YouTube IndonesiaKaya.
Pementasan yang dilakukan ditengah pandemi ini juga tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat. Hal tersebut diungkapan oleh Renita Adrian, selaku Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.
Happy Salma, selaku Founder Titimangsa Foundation juga mengungkan optimis nya dalam pertunjukan tersebut. “Kami bergerak saja, maju saja dan kreativitas itu ikut mengalir. Selama pandemi ini kami melenturkan diri, beradaptasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak, dan ternyata membuka wawasan yang luar biasa untuk kerja kreatif kami.” ujar Happy Salma.
Kisah ini, menceritakan tentang pertemuan empat tokoh pergerakan Indonesia: Bung Syahrir, Bung Hatta, Bung Tjipto dan Bung Iwa, di tanah pembuangan Banda Naira. Tahun 1936, Sjahrir dan Hatta tiba di Banda Naira sebagai tahanan politik. Mereka bertemu dengan tahanan politik lainnya, Tjipto dan Iwa yang sudah terlebih dahulu berada di sana. Meski ada dalam pengasingan, mereka tak gentar meneruskan perjuangan di bidang sosial dan pendidikan.
Sebuah novel karya Sergius Sutanto bertajuk “Bung Di Banda” yang diterbitkan oleh Gagas Media telah menarik perhatian Titimangsa Foundation untuk dipentaskan sebagai produksi ke-52.
Novel “Bung Di Banda” dialih wahanakan oleh almarhum Gunawan Maryanto sebagai naskah lakon pementasan yang kemudian ditafsir ulang oleh Wawan Sofwan untuk pertunjukan MEREKA YANG MENUNGGU DI BANDA NAIRA, agar dapat dinikmati dan diterima dengan baik oleh para penikmat seni yang menyaksikan secara langsung maupun dari rumah.
Teater ini sutradarai oleh Wawan Sofwan, diproduseri oleh Happy Salma dan naskah cerita ditulis oleh Gunawan Maryanto yang kemudian ditafsir ulang oleh Wawan Sofwan. Pementasan ini mengumpulkan nama-nama pemain yang berdedikasi di film dan teater, seperti Reza Rahadian sebagai Sutan Sjahrir, Lukman Sardi sebagai dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Tanta Ginting sebagai Mohammad Hatta. Selain itu, ada Julie Estelle sebagai Maria Duchtaeau dan aktor cilik pendatang baru, Akiva Sardi sebagai Des Alwi.(net/kpl)