DENPASAR | patrolipost.com – Pemerintah Provinsi Bali menyambut dengan baik rencana LSPR Institute of Communication and Business untuk memperluas pendidikan pengelolaan reputasi yang difokuskan pada pemahaman kebudayaan, terutama kearifan lokal dari masyarakat Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan hal tersebut kepada delegasi LSPR di Rumah Dinas Jaya Sabha, Denpasar, Selasa (27/6/2023).
Delegasi LSPR yang dipimpin oleh Rektor LSPR, Dr. Andre Ikhsano, dan didampingi oleh anggota delegasi lainnya seperti Dr. Ari Junaedi, Ermiel Thabrani, Gesille Sedra Buot, Jasa Buana Adji, M. Thoriq, Gek Tri, dan Andi Gusti Zena.
“Lembaga pendidikan merupakan pilar yang sangat penting dalam pemeliharaan dan penguatan sistem sosial suatu bangsa, yaitu kebudayaan. Bali dikenal sebagai masyarakat yang menjaga keutuhan kebudayaannya dan menjadi penyumbang keberagaman kebudayaan nasional Indonesia. Perluasan pengelolaan reputasi menjadi penting agar tetap relevan dengan perkembangan zaman,” ujar Gubernur Koster.
Gubernur mengungkapkan bahwa hal tersebut terkait dengan perkembangan global dan pengaruhnya yang signifikan terhadap masyarakat Bali. Meskipun ada beberapa kasus negatif yang menjadi viral terkait perilaku turis asing yang kurang menghormati budaya Bali, namun hal tersebut dapat terkendali berkat kuatnya budaya Bali dalam memelihara keaslian budayanya.
“Memang tidak banyak kasus negatif yang dilakukan oleh turis asing, tetapi angkanya dapat ditekan berkat partisipasi aktif masyarakat Bali. Bandingkan dengan jumlah kedatangan turis asing yang mencapai 16.000 orang per hari, tetapi menjadi terkendali karena adanya kesadaran dalam menjaga reputasi budaya Bali,” ujar Gubernur Koster.
Sementara itu, Rektor LSPR, Dr. Andre Ikhsano, mengatakan bahwa pemilihan Bali sebagai mitra sudah direncanakan, terutama untuk pengembangan internasionalisasi pendidikan komunikasi yang fokus pada kebudayaan, khususnya pengelolaan reputasi budaya suatu masyarakat atau bangsa.
“LSPR memiliki sumber daya dan kapasitas yang kompeten dalam pengelolaan reputasi kebudayaan. Kapasitas ini akan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, LSPR sangat senang dapat bermitra dengan pemerintah Provinsi Bali, sehingga ke depannya dapat menjadi pusat penelitian dalam pengelolaan reputasi kebudayaan lokal,” ujar Andre.
Dalam waktu dekat, LSPR akan menyelenggarakan Konferensi Internasional di bidang Komunikasi dan Bisnis yang telah diikuti oleh lebih dari 200 peserta dari dalam dan luar negeri. Konferensi Internasional di Bali ini dijadwalkan akan berlangsung pada bulan September 2023, mendatang. (wie)