DENPASAR | patrolipost.com – Sebanyak 23 pedagang dari 113 pedagang yang belum pindah dan membongkar kiosnya di Terminal Wangaya, kini dipindahkan (direlokasi) ke Pasar Cokroaminoto, Jumat (28/1/2022). Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar Ketut Sriawan SE didampingi Kasatpol PP Kota Denpasar, AAN Bawa Nendra.
“Pemindahan pedagang di Terminal Wangaya ke Pasar Cokro kolaborasi gotong royong Dishub Kota Denpasar dengan pedagang, Satpol PP Kota Denpasar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar, dan Kepolisian. Apa yang menjadi harapan bersama untuk mengembalikan fungsi terminal bisa diwujudkan dengan,” ujar Ketut Sriawan.
Lebih lanjut pihaknya mengaku mengawasi pembongkaran kios yang dilakukan para pedagang yang tetap ingin berjualan di Terminal Wangaya. Dimana sebelum dilakukan pembongkaran kios yang tersisa sudah dilakukan koordinasi, sehingga para pedagang yang membongkarnya sendiri.
Sriawan mengungkapkan, relokasi pedagang di Terminal Wangaya sudah diberikan tempat oleh Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar di Pasar Cokro dan para pedagang ingin kembali berjualan. Setelah dilakukan penataan aset difungsikan kembali sebagai Terminal Wangaya, para pedagang akhirnya menyadari dan mengerti.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para pedagang dengan sadar membongkar sendiri kiosnya. Manfaatkan ruang dan tempat yang sudah disiapkan Perumda Pasar Sewakadharma sebagai tempat berjualan,’’ tutur Sriawan.
Ditanya jumlah pedagang yang berjualan di Terminal Wangaya, Sriawan menjelaskan, tercatat 113 pedagang. Dari 113 pedagang, diketahui sebanyak 23 pedagang yang tersisa dan belum pindah ke Pasar Cokro.
“Sebanyak 23 pedagang tersebut masih ingin berjualan di Terminal Wangaya langsung diarahkn berjuaan ke Pasar Cokro agar Terminal Wangaya bisa difungsikan kembali sesuai peruntukan,” terangnya.
Selain itu, pihaknya melakukan kerjasama dengan pedagang membongkar kios yang belum dibongkar. Sehingga pihaknya menyiapkan armada angkutan untuk mengangkut bongkaran kios dan barang dagangan. Namun kebanyakan para pedagang membawa mobil dan pihaknya bersama DLHK membersihkan sampah yang ada.
Sriawan menegaskan, pemindahan pedagang yang berjualan di Terminal Wangaya adalah batas terakhir, sehingga wajah Kota Denpasar betul-betul bersih dan asri. Sebab, Terminal Wangaya berada di jantung Kota Denpasar arus lalu lintas cukup padat ditata kembali agar bersih, asri dan rindang. Terminal Wangaya luasnya 19 are dan kalau sudah bersih difungsikan kembali untuk Angkutan Kota Dalam Propinsi (AKDP) jurusan Denpasar-Plaga Badung.
“Angkutan tersebut masuk ke terminal melayani simpul-simpul transportasi, baik kunjungan ke Pasar Badung maupun objek wisata yang ada di Kota Denpasar, sehingga fungsi ruang jelas sesuai peruntukannya,’’ terang Sriawan.
Disinggung pedagang yang masih berjualan di trotoar dan badan Jl Kartini dan Jalan Kumba Karna, Sriawan menyatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait menertibkan pedagang tumpah yang ada.
”Setelah Terminal Wangaya bersih, kita lakukan penataan di Jl Kartini dan sekitar. Kalau ada pedagang mengganggu arus lalu lintas, kita berkoordinasi dengan adat, kepala lingkungan dan semua stakeholder. Siapa mengkoodinir pedagang di pinggir jalan mengganggu lalu lintas kita koordinasikan dengan instansi terkait,’’ paparnya. (030)