SINGARAJA | patrolipost.com – Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuh Ketut Mintaning alias Mintan (66) yang ditemukan dengan mulut tersumpal kain di Jalan Pulau Natuna, Kelurahan Penarukan, Buleleng, Senin (29/3/2021) lalu. Pelakunya seorang buruh berinisial YT (30), asal Bojonegoro-Jawa Timur.
Tertangkapanya pelaku YT menjadi kado manis untuk Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto yang segera menempatai pos barunya di Polda Bali.
Sumber di Kepolisian menyebutkan, pelaku YT yang bekerja sebagai buruh di sekitar lokasi tempat tinggal korban, sakit hati lantaran sering dicaci maki dan dikasari oleh korban saat pelaku berbelanja di warung milik korban.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Vicky Tri Haryanto membenarkan telah menangkap pelaku pembunuhan Mintaning. Pelaku berhasil diamankan oleh tim gabungan dari Polres Buleleng dan Polsek Kota Singaraja, Minggu (18/4/2021) sekitar pukul 02.00 Wita, di tempatnya bekerja.
“Pelaku bekerja sebagai buruh bangunan di sekitar TKP itu. Motifnya karena sakit hati sudah dikasari dengan bahasa yang tak pantas, saat pelaku belanja beli minum teh di tempat korban, tiga hari sebelum kejadian. Selama ini korban memang dikenal kasar,” ungkap AKP Vicky, seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinra Subawa, Minggu (18/4/2021).
Menurut AKP Vicky, keberhasilan polisi mengungkap pelaku pembunuhan terhadap Mintaning bersumber dari adanya rekaman CCTv yang berada di sekitar lokasi kejadian. Melalui rekaman itu dilakukan analisa sehingga berhasil mengungkap pelakunya.
“Karena ada rekaman CCTv itu (pelaku pembunuhan diketahui). Setelah kejadian (pembunuhan) korban sempat pulang ke daerah asalnya. Motifnya sementara karena sakit hati. Untuk detailnya, nanti akan dirilis langsung,” imbuh AKP Vicky.
Sebelumnya, mayat Mintan ditemukan tergeletak di lantai kamarnya dalam keadaan mengenaskan, Senin (29/3) sekitar pukul 13.00 wita. Kepala tengadah, tangan terikat, mulut tersumpal kain, telinga berdarah, perut kembung dan kaki menekuk di pintu masuk kamar tidurnya.
Mayat Mintan ditemukan pertama kali oleh saksi yang merupakan keponakan korban yakni Kadek Ayudiani dan Gede Mas Budiasa. Keduanya datang ke lokasi karena penasaran setelah beberapa waktu korban sulit dihubungi. Kedua saksi mendobrak pintu rumah korban dan menemukan Mintan sudah dalam kondisi tewas. (625)