Tidak Maju di Pilkel, Adik Bupati Bangli Bakal Bertarung di Pilkada

BANGLI | patrolipost.com – Perbekel Bunutin, Kecamatan Kintamani, I Made Subrata dan Perbekel Awan, Kecamatan Kintamani Sang Nyoman Putra Erawan tidak ikut dalam pemilihan perbekel (Pilkel) serentak yang akan dilaksanakan 3 Oktober 2019 nanti. Di balik tidak majunya kedua perbekel tersebut karena disebut-sebut akan ikut bertarung dalam Pilkda Bangli 2020 nanti.

Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bangli, I Dewa Agung Riana Putra membenarkan I Made Subrata dan Sang  Nyoman Putra Erawan tidak terdaftar sebagai calon Perbekel.

“Keduanya memang tidak mendaftar sebagai calon perbekel. Dari Desa Bunutin ada satu calon yakni I Wayan Nadu dan Desa Awan ada dua calon yakni I Ketut Lunga dan I Ketut Dhana Bratha,” ungkapnya, Kamis (5/9).

Menurut Dewa Riana Putra, baik Made Subrata maupun Sang Nyoman Putra Erawan baru satu periode menjabat Perbekel. Jika memang ingin maju, tentunya masih ada kesempatan. “Untuk perbekel bisa menjabat 3 periode,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, I Made Subrata yang tak lain adalah adik dari Bupati Bangli I Made Gianyar, mengaku jika dirinya tidak maju dalam Pilkel. Ketidakikutsertaanya dalam Pilkel ini tidak terlepas dari pelaksaan Pilkada yang akan berlangsung 2020 mendatang. Made Subrata memastikan dirinya akan ikut bertarung dalam Pilkada nantinya.

“Kalau saya ikut Pilkel sekarang, justru malah menyusahkan desa. Seandainya saya terpilih sebagai mekel otomotis desa harus mencari Penjabat Perbekel (Pj). Menunggu Pj, layanan bisa saja terganggu,” tandasnya.

Seperti yang disebut-sebut selama ini, Made Subrata bakal bersanding dengan Ketua DPC PDIP Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta. Menanggapi hal tersebut, Made Subrata mengaku siap saja. Tetapi ketika dirinya tidak dipilih oleh PDIP, dirinya bisa saja maju dari independen atau partai gabungan. Made Subrata sendiri mengganggap PDIP sebagai saudara, namun ketika dirinya tidak dianggap saudara, maka orang lain bisa dianggap sebagai saudara.

“Kalau orang lain menghargai saya, ya saya jadikan keluarga. Tapi kalau keluarga tidak menghargai saya, maka keluarga pun bisa jadi musuh,” sebutnya.
Ditanya soal komunikasi dengan PDIP, Made Subrata mengatakan jika pembicaraan belum jelas, sampai saat ini belum ada kesepahaman. “Masih abal-abal, ya-ya, tidak-tidak. Belum ada kejelasan. Sementara ini kalau saya lihat di media sosial ketika ada undangan atau kegiatan lain Pak Sedana Arta lebih intens dengan Pak Diar (Sekretaris DPC PDIP). Siapa tahu PDIP mengeluarkan kadernya sendiri,” bebernya.

“Saya ini bukan kader, saya ini simpatisan. Dulu saya memang kader dan sekarang saya orang independen,” sambungnya. Dengan posisi itu, Made Subrata mengaku tidak ada kewenangan untuk menawarkan diri ke PDIP.

Di sisi lain, Made Subrata justru mengeluarkan kata-kata menohok, yang mana dirinya mengingatkan PDIP agar tidak ke-PD-an. “Jangan ke-PD-an (over confident-red) baru meraih 16 kursi, itu Jokowi efek. Kalau Pilkada beda lagi,” tegasnya.

Terpisah, Sang Nyoman Putra Erawan justru mengungkapkan hal berbeda, dimana dirinya tidak maju pemilihan Perbekel karena agar ada regenerasi. Memberikan kesempatan bagi warga yang lain. Pihaknya memastikan ketidak ikutnya dalam Pilkel tidak ada kaitan dengan Pilkada.

Menurutnya, jika akan bertarung di Pilkada harusnya pertahankan posisi perbekel saat ini.
“Kalau mau bertarung di Pilkada harusnya posisi mekel dipertahankan sekarangan. Tentu kalau jadi mekel bisa mendapat support dari forom perbekel. Sekarang saya ketua forum perbekel kecamatan Kintamani, kalau saya maju di pilkel ini saya mau dicalonkan jadi ketua forum perbekel kabupaten Bangli,” ungkapnya.

Lanjutnya, alasanya tidak maju pilkel, karena dirinya masih perlu untuk istirahat. “Tidak bisa langsung, perlu untuk refresh, sudah 6 tahun saya mengabdi untuk desa,” imbuh perbekel yang menekuni dunia pertanian ini. (sam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.