DENPASAR | patrolipost.com – Pernyataan nyelekit dilontarkan Kepala SDN 2 Ubung Drs Ida Bagus Putu Sudiarta, SPd, MSi. Menurutnya, karena tidak punya teman di Pemkot dan DPRD Kota Denpasar, akhirnya bantuan pembangunan 8 ruang kelas baru (RKB) di sekolahnya dihilangkan.
Padahal sebelumnya, Pemkot Denpasar melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) sudah menjanjikan pembangunan RKB TA 2020 untuk SD Negeri di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara ini. Saking seriusnya janji itu, Kadis Dikpora Kota Denpasar Drs I Wayan Gunawan meninjau kondisi SDN 2 Ubung beberapa waktu lalu.
“Saya sudah cek, ternyata tahun anggaran (TA) 2020 ini tidak ada nama SDN 2 Ubung dalam daftar penerima bantuan, baik DED, DAK dan lainnya. Maaf, saya tidak punya teman di DPRD Kota Denpasar atau pejabat lainnya sehingga bantuan RKB itu lenyap,” ujar Gus Sudiarta ketika dihubungi di kantornya, Rabu (22/1/2020).
Dikatakan, desakan dari para orangtua yang menyekolahkan anak-anaknya di SDN 2 Ubung agar ada penambahan ruang kelas sebenarnya sudah sejak lama. Bahkan pihak sekolah sempat memfasilitasi pengurus paguyuban bersama komite untuk menghadap ke Walikota Denpasar IB Rai Darmawijaya Mantra menanyakan rencana realisasi bantuan RKB di sekolah ini. Dalam pertemuan di kantor walikota beberapa waktu lalu sempat dihadiri Kadis Dikpora I Wayan Gunawan, dan usai pertemuan di kantor Walikota malah Kadis Gunawan langsung berkunjung ke sekolah SD Negeri 2 Ubung di Desa Ubung Kaja.
Menurut, Gus Sudiarta, kesepakatan yang diingat waktu itu adalah Walikota Denpasar dan Kadis Pendidikan sempat menyampaikan tahun 2020 akan diprioritaskan SDN 2 Ubung mendapatkan bantuan RKB. Namun, setelah dilakukan pelacakan dan mengkonfirmasi tentang bantuan RKB, nama SD Negeri 2 Ubung sudah tidak ada tahun 2020 ini.
“Saya kecewa karena saya memang merasa tidak punya teman, tidak punya siapa-siapa di sana (Pemkot dan DPRD, red),” ujar Gus Sudiarta yang mantan wartawan itu.
Ketika didesak, apa upaya untuk mendapatkan bantuan kelas baru (RKB), Sudiarta menyebutkan akan menunggu kebijakan dan perhatian Pemkot Denpasar serta menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang. Sekolah Dasar Negeri 2 Ubung sebelumnya terakreditasi B gemuk, dan setelah dilakukan penilaian oleh Tim Akreditasi berhasil meraih A Plus meski nilai Sarpras dan Tendik belum maksimal.
Selain gedung yang dibutuhkan juga kekurangan guru di kelas rendah. Sampai saat ini anak-anak yang mengikuti pendidikan di SD Negeri 2 Ubung sebanyak 539 orang terdiri dari kelas 1,2,3,4,5 dan 6. Mengingat keterbatasan ruang belajar maka dilakukan sistem double shift, shift pagi dan sore.
Untuk kelas pagi yang masuk kelas 1, 5 dan 6, dan kelas setelah kelas 1 pulang, sedangkan kelas sore kelas 3 dan kelas 4. Ruang kelas yang ada hanya 10 kelas, sedangkan jumlah siswa sebanyak 18 kelas sehingga kekurangan 8 kelas baru. Kalau lahan menurut Sudiarta, sudah ada dan oleh konsultan beserta gambarnya juga sudah dikonsultasikan dan sudah ditandatangani dan rencana dibangunnya tahun 2015 lalu.
Ketika ditanya, darimana dirinya tau kalau tahun 2020 ini SD Negeri 2 Ubung tidak jadi dapat bantuan RKB, Gus Sudiarta dengan terus terang menyampaikan telah berkoordinasi dengan bagian bantuan Gedung. Awalnya dia percaya kalau sekolahnya mendapatkan bantuan RKB karena ada salah satu Kepsek di Denpasar yang menyebutkan bahwa sekolahnya akan mendapatkan bantuan RKB. Namun, setelah ditelusuri ternyata nama SD Negeri 2 Ubung menghilang dan yang muncul sekolah lainnya.
Bagi Sudiarta, hal ini akan berdampak kepada citra dirinya dan sekolah, serta masyarakat karena sudah sering disampaikan dalam rapat-rapat rutin dengan pengurus Paguyuban kelas dan Pengurus Komite. “Jadi saya merasa malu, hanya omong-omong tok, tidak ada realisasinya,” ujar Sudiarta. (807)