BANGLI | patrolipost.com – Sejak tiga tahun terakhir lahan persawahan di Subak Badung, Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang, Bangli tidak teraliri air. Imbasnya kini sedikit demi sedikit hamparan lahan persawahan mulai beralih fungsi.
Kepala Lingkungan Banjar Sedit, Kelurahan Bebalang I Made Sujana Arta tidak menampik realita yang kini terjadi. Menurutnya sebelum bangunan irigasi berupa bendung hancur akibat disapu air bah tiga tahun lalu, petani bisa melakukan pola tanam secara optimal.
“Setahun petani bisa tanam padi tiga kali,” ujarnya, Jumat (27/10/2023).
Karena bendung yang rusak belum tertangani maka kini lahan persawahan yang sebelumnya begitu subur berubah menjadi lahan kering. Karena saking lamanya lahan menganggur dan belum ada kepastian bendung diperbaiki, kini lahan pertanian mulai beralih fungsi. Kini ada lahan digunakan untuk tempat peternakan ayam dan ada pula lahan difungsikan untuk bangun rumah.
“Bahkan ada pemilik lahan mengontrakkan lahannya untuk tempat yayasan,” ungkapnya.
Sejatinya terkait rusaknya bendung, pihaknya bersama subak sudah sempat menyampaikan kepada instansi terkait, namun hingga belum ada kepastian perbaikan. Total luas lahan Subak Badung sekitar 13 hektrar.
”Harapan kami tentu infrastruktur yang rusak bisa ditangani secepatnya oleh pemerintah,” ujarnya.
Sementara Fungsional Teknik Bidang Irigasi dan Sumber Daya Air Dinas PUPR Perkim Bangli, Ida Bagus Adnyana mengatakan terkait kerusakan bangunan Bendung Subak Badung sempat direncanakan akan diusulkan ke pusat lewat Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar bisa mengakses bantuan lewat DAK, salah satunya terpenuhi cakupan luas lahan subak minimal 30 hektar.
”Luas lahan subak badung hanya 13,5 hektar dan tidak memenuhi persyaratan, maka untuk perbaikan kita rencanakan lewat BKK,” sebutnya.
Selain bendung Subak Badung, kondisi yang sama juga terjadi pada bendung Tingkad Batu, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku dan subak Tunggak Alas Kelurahan Bebalang, Bangli. Untuk bedung Tingkad Batu mengaliri lahan persawahan seluas 28 hektar dan bendung Tunggak Alas seluas 78 hektar.
”Untuk bendung Tunggal Alas kita perjuangkan lewat DAK,” sebut IB Adnyana. (750)