BANGLI | patrolipost.com – Setelah selama empat hari melalukan Revalidasi kedua Geopark Batur, Tim Assessor Unesco Global Geopark menghasilkan 11 rekomendasi. Tim assessor melakukan validasi ulang mulai 13-16 Juli 2022. Rekomendasi yang diberikan yakni untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Geopark Batur sebagai Global Geopark.
“Gunung Batur memiliki fenomena unik yakni kaldera di dalam kaldera dan jarang dijumpai di tempat lain,” kata Bupati Bangli Sangat Nyoman Sedana Arta, Minggu (17/7/2022).
Atas rekomendasi itu, Pemerintah Kabupaten Bangl terus meningkatkan fasilitas pendukung dan keberlanjutan di Geopark Global Batur. Peningkatan itu antara lain dengan melakukan pelatihan wisata, pelatihan packaging produk UKMM Kopi Arabika Kintamani dan Bawang Kintamani.
Termasuk, menata kawasan penambangan pasir, pembangunan IPAL dan pengelolaan sampah terpadu, penyediaan dan pendistribusian air bersih bagi masyarakat di kawasan Geopark Batur, revitalisasi Danau Batur dan penataan keramba jaring apung.
Batur Unesco Global Geopark (BUGG) adalah Global Geopark Pertama di Indonesia yang diakui oleh Unesco saat Konferensi Geopark Eropa Eropa ke-11 di Auroca, Geopark Portugal, 20 September 2012.
Sedana Arta mengungkapkan, sejak didirikan sebagai bagian dari Global Geopark Network (GGN) pada 2012, BUGG terus bertumbuh menjadi salah satu destinasi pariwisata favorit di Bali. Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2019 sebanyak 941.410, dengan pendapatan mencapai senilai Rp 26 miliar per tahun.
“Merupakan suatu kebanggaan dan keistimewaan bagi Kami bisa datang di Bali dan melihat langsung Kawasan Geopark Batur di Kabupaten Bangli,” kata Tim Assessor UNESCO Global Geopark, Nicholas Talbot Powe. (pp03)