LABUAN BAJO | patrolipost.com – Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mengimbau warga masyarakat untuk tidak khawatir dengan kembali meningkatnya jumlah kasus Covid – 19 di daerah tersebut. Hal ini mengingat hasil pemeriksaan dan tracing yang dilakukan Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Kabupaten Manggarai Barat kepada sejumlah pelaku perjalanan dan transmisi lokal menemukan pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan varian Omicron dan Delta.
“Kita mengirim lima (5) sampel tiga minggu lalu ke Kemenkes, hasilnya sudah ada. Ternyata dari 5 itu empat Omicron dan satu Delta,” ujar Wakil Bupati Manggarai Barat dr Yulianus Weng saat diwawancarai, Selasa (22/02/2022).
Wabup Weng menjelaskan, kelima pasien tersebut diketahui merupakan pelaku perjalanan asal Pulau Jawa yang sedang berwisata ke Labuan Bajo pada awal bulan Februari lalu.
“Dari lima (5) sampel itu pelaku perjalanan dari Jawa. Jadi awalnya mereka datang ke sini untuk berekreasi. Ketika pulang dirapid test positif dan itu yang kita coba kirim kemarin,” ujarnya.
Terhadap kelima pasien tersebut saat ini tengah menjalani perawatan pada tempat isolasi mandiri yang telah disiapkan oleh Pemkab Manggarai Barat. Selain itu, Pemkab Manggarai Barat juga menyediakan rumah karantina dan hotel bagi pasien pelaku perjalanan yang tidak memiliki anggota keluarga di Labuan Bajo.
“Semuanya dirawat di rumah isoman dan untuk yang kita periksa di Bandara (Komodo) karena mereka tidak punya keluarga ada yang di hotel, ada yang isolasi di isoter yang Pemda sediakan.” tutur Wabup Weng.
Menyikapi telah ditemukannya kasus pasien Covid-19 dengan varian Omicron dan Delta di Labuan Bajo, Wabup Weng pun mengimbau warga masyarakat untuk tidak khawatir dan panik. Menurutnya, masyarakat hanya perlu berwaspada dengan memantau gejala – gejala kondisi tubuh yang mengindikasikan penularan Covid-19.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tetap mematuhi penerapan Protokol Kesehatan, salah satunya dengan penggunaan masker dan mengikuti program vaksinasi yang disiapkan pemerintah.
“Sebagian besar itu ada yang tanpa gejala, yang kecil ada yang gejalanya batuk, badan meriang atau pilek dan pengalaman kita selama ini biasanya kalau ketika kita sudah periksa hari ke empat itu sudah negatif. Sekali lagi masyarakat tidak perlu kuatir, walaupun tren kasus kita meningkat tetap laksanakan Prokes masker dan vaksinasi. Untuk yang belum divaksin segera vaksin karena itu hal yang sangat penting,” tegasnya.
Lebih jauh Wabup Weng menjelaskan, sejak ditemukannya kasus Covid-19 dengan varian Omicron dan Delta di Labuan Bajo yang didominasi oleh pelaku perjalanan, Tim Satgas Covid -19 Pemkab Mabar rutin melakukan pemeriksaan pada setiap pintu masuk, baik di Bandar udara Komodo maupun Pelabuhan Labuan Bajo.
Hal ini menyusul ditemukannya kasus pada awal bulan Februari dimana sejumlah pelaku perjalanan yang telah mengantongi dokumen negatif Covid-19 dari daerah asal saat akan mengunjungi Labuan Bajo namun dinyatakan positif Covid-19 pada pemeriksaan di Bandar Udara Komodo sesaat hendak kembali ke daerah asal.
“Pengalaman sebelumnya ada yang datang dari Jakarta dan Bali, di sana kasusnya sedang tinggi sampai di sini 2 – 3 hari begitu pulang positif. Loh, katanya sudah negatif dari sana. Dan kita periksa lagi. Dan ditemukan (tanggal 10/02) dari 342 yang diperiksa, yang positif 8 (orang). Hari berikutnya dari 269 itu ada 12 yang positif dan hari berikutnya lagi dari 227 itu 17 yang positif,” jelasnya.
Selain itu, Wabup Weng menjelaskan, pemeriksaan dan tracing juga dilakukan mulai dari area Kota Labuan Bajo hingga ke setiap kecamatan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, mengingat menjelang akhir bulan Februari, tren peningkatan temuan kasus Covid-19 hasil pemeriksaan di Bandara Komodo mengalami penurunan, namun sebaliknya, mengalami peningkatan pada transmisi lokal.
“Nah, sekarang trennya positif yang kita periksa di Bandara makin turun tapi di masyarakat meningkat, nah itu artinya sudah terjadi transmisi lokal. Tapi sekali lagi tidak usah khawatir dan jangan panik tetapi tetap waspada, yang kena kebanyakan ada riwayat sakit lainnya, yang paling penting vaksin dan ikuti Protokol Kesehatan,” ujarnya.
Hingga saat ini Tim Satgas Mabar juga tengah melakukan pemeriksaan di sejumlah tempat tempat umum hingga area sekolah. Menurut Wabup Weng, jika melalui hasil pemeriksaan dan tracing pada satu sekolah dan ditemukannya banyak kasus Covid-19, maka sekolah tersebut dianjurkan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Selain itu, melihat rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat dalam hal penggunaan masker, Pemkab Mabar melalui Dinkes Mabar akan melakukan pembagian masker gratis di sejumlah tempat umum.
Untuk diketahui, hingga saat ini cakupan vaksinasi di Kabupaten Manggarai Barat mencapai angka 83,7 persen, namun bagi warga yang belum melakukan vaksinasi diimbau untuk segera divaksin.
“Cakupan vaksinasi kita sudah diangka 83,7 persen. Kita sudah bagus tapi kan diantara itu yang ada juga yang baru satu kali bahkan ada yang belum sama sekali. Disarankan untuk segera lakukan vaksinasi itu saja hal yang bisa menolong kita,” tutup Wabup Weng.
Sebagai informasi, untuk tanggal 22 Februari 2022, dari hasil pemeriksaan Tim Satgas Pemkab Mabar terhadap 844 orang, ditemukan 91 orang terinfeksi Covid-19 dan sebanyak 753 orang mendapatkan hasil negatif. Dari total 91 pasien positif, lima orang merupakan pelaku perjalanan dengan rincian 4 orang asal Bali dan 1 orang asal Jakarta. Sementara sepanjang bulan Februari tahun 2022, hingga tanggal 22 Februari 2022 terhitung terdapat 762 pasien positif Covid-19. (334)