DENPASAR | patrolipost.com – Tingkat Penghunian Kamar atau okupansi hotel berbintang lima di Bali meningkat menjelang akhir tahun. Kondisi ini berbanding terbalik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya yang berada di bawah rata-rata hotel berbintang 1 sampai 4.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, okupansi hotel berbintang 5 di Bali pada Oktober 2021 mencapai 20,65 persen, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 11,61 persen. Sejak Januari 2021, okupansi hotel berbintang 5 di Bali berkisar antara 5 sampai 12 persen, kecuali Juni 2021 yang juga mencapai rekor tertinggi dengan okupansi 22,61 persen.
Sementara itu, hotel berbintang 4 di Bali juga naik okupansinya menjadi 18,26 persen dari bulan sebelumnya 9,33 persen. Begitu juga dengan hotel berbintang 3 yang naik dari 7,32 persen pada September 2021 menjadi 13,93 persen pada Oktober 2021.
Okupansi hotel berbintang 2 di Bali naik dari 8,5 persen pada September 2021 menjadi 12,14 persen pada Oktober 2021. Okupansi tertinggi terjadi di hotel berbintang 1 yakni sebesar 25,38 persen, naik dari 6,74 persen dibandingkan bulan September 2021.
Jika dilihat secara grafis, okupansi hotel berbintang 5 memang cenderung mengalami kenaikan. Okupansi yang cenderung stagnan terjadi pada hotel berbintang 2 sampai 4 yang masih memiliki tingkat ketersian di atas rata-rata hotel lainnya.
General Manager Six Senses Uluwatu Ricky Putra mengatakan telah terjadi kenaikan okupansi jelang akhir tahun ini. Namun, besarannya belum menyamai kondisi normal. “Ada kenaikan sudah double digit okupansi tetapi belum signifikan,” katanya seperti dilansir Bisnis.com, Selasa (14/12).
Sementara itu, peningkatan okupansi ini juga sejalan dengan jumlah penumpang kedatangan di Bandara Ngurah Rai. Hingga 13 Desember 2021, ada sebanyak 11.000 penumpang kedatangan. Kenaikan jumlah penumpang bandara yang menyentuh angka di atas 10.000 mulai terjadi pada pertengahan November 2021. net