SEMARAPURA | patrolipost.com – Peningkatan kualitas dan kapasitas layanan Rumah Sakit (RS) Pratama Gema Santi, Nusa Penida tidak saja membantu menjaga kesehatan masyarakat juga wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida.
Pelayanan kesehatan yang maksimal dari RS Pratama Gema Santi, milik Pemkab Klungkung ini sangat penting karena bermuara pada peningkatan ekonomi lokal, terlebih RS Gema Santi yang saat ini menyandang type D berada di daerah wisata.
Wisatawan terutama yang berasal dari luar daerah atau mancanegara, cenderung marasa lebih aman dan nyaman jika mereka tahu di lokasi wisata tersedia fasilitas kesehatan yang memadai. Apalagi daerah wisata memiliki resiko kecelakaan dan kondisi darurat medis.
Fasilitas kesehatan yang memadai bisa menjadi penolong pertama dalam situasi darurat. Hal ini bisa meningkatkan daya tarik daerah wisata tersebut. Sekaligus mendukung industri pariwisata secara keseluruhan.
Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi I DPRD Kabupaten Klungkung melakukan observasi ke RS Gema Santi selama dua hari, 23-24 Oktober 2024. Dipimpin Ketua Komisi I Wayan Mastra, rombongan ingin menginventarisasi permasalahan menyangkut pelayanan kesehatan.
Wayan Mastra baru baru ini dikonfirmasi, menyatakan beberapa permasalahan yang mesti menjadi perhatian Pemkab Klungkung. Permasalahan itu menyangkut fasilitas kesehatan seperti tidak adanya layanan CT Scan, ruang rawat inap kelas VIP, terbatasnya layanan spesialistik dan kurangnya tenaga kesehatan terutama dokter spesialis tertentu.
“Kalau dilihat dari ketentuan, untuk rumah sakit type D, fasilitas yang ada sudah terpenuhi. Tapi kami ingin Rumah Sakit Gema Santi bisa memberikan pelayanan yang maksimal layaknya rumah sakit type B,” ungkap Mastra.
Politisi Partai Hanura ini menyampaikan itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, RS Gema Santi berada di daerah kepulauan, jika ada pasien yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan karena tidak didukung fasilitas, otomatis pasien itu harus dirujuk ke daratan. Hal ini dinilai akan menambah beban keluarga pasien.
“Selain itu, Nusa Penida kan daerah pariwisata, wisatawan itu umumnya ingin pelayanan yang maksimal,” kata Mastra
Ia mencontohkan, dari informasi yang ia dapatkan, pernah ada wisatawan menjalani rawat inap di RS Gema Santi ditempatkan satu ruangan dengan beberapa pasien. Wisatawan tersebut komplin dan minta ruang rawat inap VIP. Tapi RS Gema Santi tidak memiliki ruang rawat inap kelas VIP.
“Kami sudah dorong pihak manajemen RS Gema Santi mengiventarisasi anggaran. Nanti agar dibuat proposal dan diajukan pada tahun anggaran 2025. Kalaupun APBD Kabupaten Klungkung belum bisa menyediakan, kami akan usahakan memperjuangkannya ke pusat. Intinya kami ingin ada peningkatan kualitas dan kapasitas layanan, meskipun statusnya type D,” demikian Wayan Mastra. (855)