LABUAN BAJO | patrolipost.com – Geliat industri pariwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur kini mulai menghidupkan sejumlah sektor usaha. Salah satunya yakni layanan kapal cepat atau speedboat.
Selain kapal pinisi, keberadaan kapal cepat atau speedboat dalam melayani kebutuhan perjalanan wisata para wisatawan menjadi bagian penting dalam hal kemudahan akses menuju sejumlah spot wisata dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).
Jika sebelumnya terdapat Asosiasi Kapal wisata, kini telah dibentuk Asosiasi Speedboat Labuan Bajo atau ASSET Labuan Bajo. Keberadaan ratusan kapal cepat yang sehari hari beroperasi di wilayah perairan Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo menjadi cikal bakal lahirnya asosiasi ini.
Salah seorang inisiator pembentukan ASSET Labuan Bajo, Ahyar Abadi menyebutkan asosiasi ini resmi dibentuk pada 17 Agustus 2024. Sebelumnya, kapal cepat atau speedboat ini berada dalam naungan Asosiasi Kapal Wisata (Askawi) Manggarai Barat.
“ASSET Labuan bajo secara resmi sudah berdiri sendiri, yang mana dulu speedboat tergabung dalam Askawi (asosiasi kapal wisata) namun sekarang sudah mandiri dengan nama asosiasi speedboat labuan bajo (ASSET Labuan Bajo). Dengan berdirinya ASSET diharapkan semakin membantu memajukan pariwisata Labuan Bajo,” Ujar Ahyar Abadi, salah seorang anggota ASSET Labuan Bajo, Senin (26/8/2024).
Pembentukan asosiasi ini kata Ahyar yang juga merupakan ketua Askawi Mabar ini bertujuan untuk memudahkan koordinasi diantara sesama pemilik atau pengelola speedboat di Labuan Bajo. Selain itu, keberadaan asosiasi juga akan mempermudahkan proses pendataan serta koordinasi lainnya dengan stakeholder terkait.
“Dengan semakin banyaknya armada speedboat di Labuan Bajo maka penting untuk dibentuk asosiasi speedboat untuk lebih memudahkan komunikasi antar pemilik/ operator speedboat, baik yang berhubungan dengan aturan – aturan pemerintah maupun yang berhubungan dengan internal pemilik speedboat,” ujarnya.
Selain memudahkan koordinasi dengan sejumlah instansi pemangku kebijakan, keberadaan asosiasi ini juga bertujuan untuk menghadirkan pemerataan jenis tarif penggunaan Speedboat di Labuan Bajo.
Hal ini tentunya bertujuan untuk menghindari terjadinya praktik persaingan yang tidak sehat diantara sesama operator speedboat serta menjadi salah satu upaya dalam memberikan kepastian tarif bagi para wisatawan.
Selain itu, hadirnya asosiasi ini juga bertujuan untuk meminimalisir keberadaan oknum oknum operator kapal yang tidak bertanggungjawab sehinggah berpeluang menciptakan hal atau peristiwa yang dapat berdampak buruk bagi citra pariwisata labuan Bajo, salah satu misalnya adalah penipuan terhadap para wisatawan.
“Banyak kejadian dimana tamu tiba di Labuan Bajo, tapi kapal yang sudah dibooking secara online tidak ada. Sementara tamu sudah bayar, tamu akhirnya terlantar di pelabuhan. Oknum yang mengaku sebagai operator kapalnya tidak bisa dihubungi. Hal seperti ini yang ingin kita cegah,” sebutnya.
Dalam proses pemilihan susunan pengurus yang dilakukan pada Senin (26/08), terpilih secara aklamasi sebagai ketua asosiasi adalah Rusding, diikuti oleh Jefri Buana sebagai Sekretaris dan Nuryadin sebagai Bendahara. Saat ini, ASSET Labuan Bajo memiliki kurang lebih 200 armada kapal cepat atau Speedboat. (334)