BANGLI | patrolipost.com – Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Bali bersama Tipikor Polres Bangli turun mengecek lokasi jalan jebol di Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli, Senin (19/2/2024). Pasca kejadian ruas jalan alternatif tersebut ditutup. Karena status jalan masih tahap pemeliharaan, maka untuk perbaikan masih menjadi tanggung jawab penyedia.
Kanit Tipikor Polres Bangli Iptu I Wayan Dwipayana saat dikonfirmasi membenarkan jika Unit Tipikor Polda Bali bersama Tipikor Polres Bangli turun ke lokasi jalan jebol tersebut. Adapun tujuan dari turun ke lokasi yakni untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi berikut ingin mengetahui faktor penyebab jebolnya jalan yang baru diserahterimakan dua bulan lalu.
”Tim ingin mengetahui secara mendalam kondisi riilnya dan ingin mengetahui faktor penyebab ambrolnya jalan tersebut,” ujar Iptu Wayan Dwipayana.
Terpisah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek DPT Guliang Kangin–Tamanbali, I Komang Ariana mengatakan pasca ambrolnya jalan tersebut telah dilakukan rapat. Adapun berita acara hasil rapat yakni pihak rekanan menyatakan kesiapannya untuk melakukan perbaikan. Sementara untuk teknis dan metodologi kerja akan dibantu oleh konsultan pengawas dan tim ahli pendamping.
”Karena masih tahap masa pemeliharaan maka perbaikan dilakukan secara total oleh pihak rekanan. Tim ahli pendamping dan konsultan pengawas sedang menggodok DED yang nantinya akan dijadikan acuan rekanan dalam pengambilan pekerjaan,” tegas Komang Ariana.
Menurut Komang Arianan dari hasil analisa penyebab ambrolnya badan jalan karena terjadi penurunan struktur tanah dan tergerus air. Penurunan terjadi tepat di dinding persinggungan antara tanah lama dengan DPT yang di atasnya masih ada saluran irigasi aktif.
”Aliran air mempercepat tergerusnya agregat di bawah DPT kita ,” kata Komang Ariana.
Dia menampik jika amblasnya jalan karena rendahnya mutu pekerjaan. Buktinya DPT yang dibangun masih tetap kokoh berdiri.
”Kami telah melakukan uji Lab untuk memastikan mutu pekerjaan,” sebutnya.
Disinggung kapan proses perbaikan akan mulai dikerjakan, kata Komang Ariana, masih menunggu kelarnya penyusuan DED yang diprediksi paling lambat tanggal 24 Februari ini. Sambil menunggu pembuatan DED sebelumnya akan dilakukan pembongkaran.
“Fokus pekerjaan yakni membangun DPT di ujung yang menjadi titik longsor,” sebut Kabid asal Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan ini.
Di sisi lain ambrolnya jalan berikut saluran irigasi menyebabkan terganggunya pasokan air bagi krama subak Tengaling, di Dusun Guliang Kangin, Desa Tamanbali. Menurut salah satu krama subak Tengaling, Nengah Karma, luas lahan perawahan subak Tegaling sekitar 14 hektar. Beberapa petani sedang mengolah lahannya untuk ditanami padi.
“Tentu dengan tidak mengalirnya air akan menyulitkan petani menggarap lahan, jika tidak segera dilakukan penanganan maka petani praktis tidak bisa melakukan pola tanam padi,” jelasnya, seraya berharap pemerintah bisa segera melakukan perbaikan.
Kabid Sumber Daya Air Dinas PUPR Perkim Bangli Dede Agusta Sastra Yana mengatakan untuk jaringan irigasi yang ambrol tersebut merupakan jaringan tersier, sehingga untuk perbaikan tidak menjadi tanggung jawab pemerintah, namun jadi tanggung jawab subak.
“Kami sebatas memfasilitasi saja karena masuk jaringan tersier semestinya perbaikan dilakukan oleh subak, namun demikian kami akan mencarikan solusinya,” ungkap Dede Agusta. (750)