SURABAYA | patrolipost.com – Sekitar 25 orang massa aksi tolak UU TNI di Gedung Negara Grahadi Surabaya ditangkap aparat.
Pantauan di lokasi, puluhan orang mulai ditangkap usai situasi aksi memanas sekitar pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB, Senin (24/3).
Puluhan orang berpakaian kaus dan ada pula yang berseragam polisi terlihat menangkapi massa dengan cara memiting hingga menggotong ramai-ramai.
Hal itu terjadi di sekitar Taman Apsari Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso dan Jalan Pahlawan. Massa kemudian digelandang ke selasar timur dalam Gedung Grahadi.
Awak media dilarang mengambil foto atau gambar massa aksi. Namun berdasarkan pantauan, jumlahnya mencapai 25 orang.
Massa yang ditangkap terlihat dikumpulkan di sebuah ruangan serupa teras. Seorang petugas kepolisian sedang mendata. Sementara yang lain berjaga di depan.
Dikonfirmasi soal penangkapan massa aksi, Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan mengaku pihaknya masih melakukan pendataan.
“Masih kita lakukan pendataan. Nanti kita akan sampaikan,” kata Luthfie, ditemui di Gedung Grahadi.
Luthfie menyebut, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan apakah orang yang ditangkap itu juga diduga melakukan tindak pidana.
“Tentu nanti kami sampaikan, tadi kami dalami ada yang kita amankan. Apakah itu melakukan pidana atau tidak,” ucapnya.
Di sisi lain, ia menyebut sejumlah aparat kepolisian juga mengalami luka. Namun ia belum menjelaskan jumlah dan penyebabnya.
“Kita dalami. Kita akan sampaikan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Luthfie juga mengucapkan terima kasih kepada massa aksi yang sudah bersedia pulang dan tertib. Menurutnya demonstrasi hari ini hanya diwarnai insiden yang tak krusial.
“Mudah-mudahan hari ini pembelajaran aspirasi tetap kita akan layani, tapi kita berharap bahwa aturan tolong ditaati. Tadi sedikit ada lempar-lemparan, tapi Insyaallah tidak ada yang krusial,” tambahnya.
Sementara itu, pengacara publik LBH Surabaya Jauhar Kurniawan, mengaku masih melakukan cross check ke Mapolrestabes Surabaya.
“Sementara ini kami akan cek terkait jumlahnya ke Mapolrestabes Surabaya,” ujar Jauhar.
Koordinator Kontras Surabaya, Fatkhul Khoir memastikan jumlah massa yang aksi yang ditangkap berjumlah 25 orang.
Namun mereka belum bisa melakukan pendampingan karena belum mendapatkan kuasa.
“Sementara kami data yang di Mapolrestabes ada 25 orang. Tapi identitasnya belum dapat detail semua, baru dua yang berhasil kami identifikasi,” ucap Fathkul.
“Kami sempat koordinasi dengan pihak penyidik, cuma memang belum diberikan akses untuk masuk karena memang belum ada kuasa,” tambahnya. (305/sfr/cnn)