Kegiatan Training of Trainer (ToT) 4 Pilar Kebangsaan Fraksi Partai Golkar MPR RI bekerjasama dengan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (SOKSI) Z di Dynasty Hotel, Kuta.
BADUNG | patrolipost.com – Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Ir. H. M. Idris Laena, M. H., mengatakan pentingnya bagi kalangan generasi muda memahami nilai-nilai kebangsaan yang terkandung dalam Pancasila, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Hal itu disampaikan saat hadir di acara Training of Trainera (ToT) Empat Pilar MPR RI Fraksi Partai Golkar bekerjasama dengan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang mengusung tema “Penanaman Nilai-Nilai Luhur Pancasila untuk Penguatan Pemahaman UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Dimana kegiatan yang diikuti sebanyak 25 peserta SOKSI Z ini digelar di Dynasty Hotel, Kuta, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), Selasa (14/12/2021).
“Kegiatan ini tujuannya meningkatkan kembali seluruh komponen bangsa agar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan tujuan negara yang dicita-citakan agar lebih maju dan sejahtera,” ungkap Idris Laena saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan ToT.
Melalui kegiatan ini generasi muda SOKSI yang tergabung dalam SOKSI Z diharapkan menjadi mampu menjadi garda terdepan dalam mengketuktularkan empat pilar kebangsanaan sekaligus sebagai agen pembangunan ekonomi bagi generasi muda dan sebagai agen pembangunan untuk menggerakkan dan memikirkan cita-cita bangsa yang berdasarkan demokrasi sebagai tulang punggung bangsa.
“Karena itu, kami juga menyebutnya vaksin ideologi bagi seluruh rakyat Indonesia, supaya mereka sadar betul bahwa kita adalah bangsa yang berbeda-beda tapi tetap bersatu. Kita selalu bersatu dalam perbedaan,” tukasnya.
Menurutnya esensi kemerdekaan adalah mewujudkan masyarakat yang berkeadilan sosial. Terutama SOKSI Z harus bekerja keras merebut kekuasaan dengan memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2024.
“Penting menjadikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 yang akan datang,” katanya mewanti-wanti.
Lebih lanjut dipaparkannya, tujuan kegiatan ini diantaranya agar para stakeholder dan pemangku kepentingan dapat menularkan dan berperan aktif dalam menyosialisasikan pentingnya empat pilar kebangsaan ini yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.
“Dengan adanya sosialisasi ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan dan pemahaman peserta dalam mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan dan Bernegara. Jadi inti kegiatan kita ini adalah bagaimana memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga toleransi di antara kita sesuai dengan keadilan itu yang artinya adil dalam segala aspek kehidupan kita, yang berbangsa dan bernegara. Secara sosial, ekonomi dan kemudian terjaga maka kita harus adil karena kita hidup di negara yang memang punya konsep Pancasila yang mengajarkan tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
Sementara Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar, AA Bagus Adhi Mahendra Putra menjelaskan bahwa SOKSI Z adalah sebagai generasi milenial, sebagai insan muda penting mengedepankan karya nyata dalam kiprahnya, agar dapat dinikmati oleh masyarakat.
“Di antaranya, melakukan pemberdayaan kepada petani dan UMKM, serta menyelesaikan masalah-masalah sosial di masyarakat. Dengan memahami dan memegang teguh nilai yang terkandung dalam Empat Pilar akan menjadikan kekuatan dalam menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal bangsa,” tegas Gus Adhi yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depindar) SOKSI Bali.
Menurutnya, empat pilar kebangsaan merupakan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, dan menjadi komitmen kebangsaan yang harus terus ditingkatkan. Hal ini lantaran bangsa yang kuat adalah bangsa yang berpegang kuat pada falsafah bangsanya.
Pihaknya dalam TOT kali ini kembali mempertegas pemahaman terkait partai politik dengan memaparkan kebijakan-kebijakan hingga tujuan partai politik. Menurut Gus Adhi, kekuasaan merupakan alat dalam pencapaian untuk menjangkau masyarakat, dimana kekuasaan yang berimplikasi dan memiliki peran penting terhadap kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
“Penting untuk melihat ke belakang, jadi dengan melihat sejarah itu maka kita harus melihat jejak partai politik dalam pembangunan ini agar bisa melaksanakan pembangunan ini dengan baik serta dapat merancang arah pandang ke depan dalam meneruskan pembangunan tersebut,” sebutnya.
Selain itu, disituasi pandemi ini masyarakat memang terpuruk secara perekonomian dan tentu mengalami kesulitan. Namun diingatkan sebagai masyarakat sering lupa bahwa sebagai warga negara yang baik masih perlu menanamkan nilai-nilai nasionalisme.
“Dalam kondisi seperti apapun kita harus tetap bersatu, nasionalisme kita tidak boleh pudar hanya karena adanya pandemi. Bukan hanya Indonesia yang menghadapi wabah virus ini, seluruhnya juga mengalami hal yang sama,” pungkasnya. (030)