DENPASAR | patrolipost.com – TP PKK Provinsi Bali menyosialisasikan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru khususnya terkait Pemajuan Seni Budaya Bali. Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster menyampaikan, tugas dan fungsi PKK sangatlah luas namun sebagai mitra pemerintah, PKK selalu aktif mengambil peran untuk turut serta menyukseskan visi dan misi Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Bali.
“Sekarang kan sudah masuk tahun ke-5 pemerintahannya Pak Koster dan Pak Cok Ace. Jadi Bunda rasa ini sudah waktunya untuk menyampaikan apa yang sudah terlihat dari yang beliau dan jajarannya rancang,” ungkap wanita yang akrab disapa Bunda Putri, pada Rabu (12/4/2023).
Salah satu capaian program dirasakan oleh masyarakat adalah Pemajuan Seni dan Budaya Bali. Hal ini pun turut dituangkan dalam 44 Tonggak Peradaban Bali Era Baru. Yakni, Hari Penggunaan Busana Adat Bali, Memuliakan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali, Menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali, Menciptakan Keyboard Aksara Bali, Memuliakan Keluhuran Warisan Budaya bali, Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali serta Pembaharuan Pesta Kesenian Bali dan Festival Seni Bali Jani.
Menurutnya pelestarian seni dan tradisi ini harus disalurkan dari generasi tua ke generasi muda. Pemahamannya pun dimulai dari skup terkecil di rumah tangga.
“Mulai dari anak-anak. Kalau ini tidak diteruskan jangan berharap ini akan lestari,” tegasnya.
Putri Koster menambahkan, sebagai orang Bali telah sepantasnya untuk mengetahui jati diri orang Bali melalui pelestarian seni dan budaya Bali.
“Karena jika bukan masyarakat Bali, lalu siapa lagi yang akan melestarikannya,” ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Ahli Bidang Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali Prof I Made Damriyasa mengatakan, dalam kepemimpinan Gubernur Koster, Pemajuan Seni Budaya Bali selain berupa kebijakan dan program terkait pemajuan seni dan budaya, juga didukung dengan pembangunan proyek infrastruktur.
Salah satunya yang secara nyata telah dilaksanakan oleh masyarakat Bali saat ini adalah Penataan Kawasan Suci besakih.
“Ini baru palemahannya saja, nanti juga akan kita rancang penataan untuk Parahyangan dan Pawongannya,” jelas Prof Damriyasa.
Dalam kesempatan yang sama, Kelompok Ahli Bidang Adat, Agama, Tradisi, Seni dan Budaya Pemerintah Provinsi Bali Prof I Wayan Adnyana mengapresiasi upaya Gubernur Koster dalam Pemajuan Seni dan Tradisi Bali.
Menurutnya, tidak hanya kesenian tradisional namun juga seni modern dan kontemporer. Hal ini terlihat dalam Pelaksanaan Festival Bali Jani yang merupakan wadah pelaku seni modern dan kontemporer Bali untuk berkreasi.
“Dengan adanya Festival Seni Bali Jani itu sebagai jawaban dari mimpi yang lama dari pelaku seni kontemporer yang selama ini kurang mendapat perhatian,” ungkap Prof I Wayan Adnyana. (pp03)