Tradisi Munjung Dirayakan Umat Hindu Buleleng setiap Pagerwesi

tradisi munjung
Tradisi Munjung di Desa Adat Buleleng. (cha)

SINGARAJA | patrolipost.com – Ada yang istimewa setiap perayaan hari raya Pagerwesi di Kabupaten Buleleng, terlebih di Kota Singaraja. Perayaan hari raya Pagerwesi oleh umat Hindu di wilayah Kota Singaraja saja sangat ramai dirayakan.

Dalam kepercayaan mereka pada hari raya Pagerwesi leluhur yang sudah meninggal turun ke bumi. Untuk itu mereka membuat sesajen khusus yang akan dibawa ke makam sanak saudara mereka yang sudah meninggal dunia dan belum diaben. Tradisi mengunjungi kuburan sanak saudara yang telah meninggal itu dikenal dengan tradisi Munjung.

Bacaan Lainnya

Biasanya warga terlihat mengunjungi di Setra Desa Adat Buleleng. Dan pada Hari Raya Pagerwesi Rabu (20/12/2023) beberapa orang berada di tengah makam sanak saudara mereka yang sudah meninggal dunia dengan membawa sesajen punjung. Tradisi munjung tersebut sudah dilakukan oleh masyarakat Desa Adat Buleleng, sejak dahulu.

Diantaranya Jro Mangku Gede Nyoman Sudiarta. Pria asal Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan Buleleng ini bersama keluarganya melakukan punjung dengan membawa berbagai sesajen yang disukai keluarga yang sudah meninggal untuk dihaturkan ke salah satu keluarganya yang meninggal pada tahun 2022.

“Tradisi ini (Munjung) sudah rutin kami lakukan setiap hari Raya Pagerwesi,” ujarnya.

Sementara itu, Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan antusiasme warga/krama untuk melaksanakan tradisi munjung masih sangat tinggi. Dari 14 Banjar Adat yang ada di Desa Adat Buleleng, salah satu wewidangan yakni Banjar Jawa masih memiliki keyakinan apabila meninggal dunia, harus dikubur terlebih dahulu.

“Tradisi itu masih tetap dijaga dan saya meyakini tradisi itu akan tetap ada,” ucap Jro Sutrisna.

Meski begitu, mantan Kadispar Buleleng ini mengatakan, tradisi Munjung belakangan ini memang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini lantaran sebagian besar Krama lebih memilih untuk mempercepat proses pengabenan. Terlebih sarana kremasi di Setra Desa Buleleng sudah tersedia dengan biaya cukup murah.

“Mereka ada yang memilih langsung dilakukan proses ngaben,” imbuhnya.

Tidak hanya di lokasi Setra Desa Adat Buleleng, tradisi Munjung juga terlihat di areal Taman Makam Pahlawan Curastana Singaraja. Krama juga ramai menghaturkan sesajen atau banten punjung kepada para pahlawan yang dimakamkan Taman Makam Pahlawan yang terletak di Kelurahan Banjar Tegal Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini. (625)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.