BANGLI | patrolipost.com – Sempat menjalani rapid test di RSU Bangli dengan hasil positif, buruh angkut (tukang suwun) di Pasar Kidul Bangli telah menjalani test lanjutan (Swab), namun hasilnya hingga Jumat (17/4/2020) belum keluar. Di sisi lain justru beredar kabar jika hasil test Swab negatif Virus Corona (Covid-19). Warga Banjar Uma Anyar ini saat ini menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Kepala Dinas Informasi Komunikasi dan Persandian Bangli, yang juga Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi terkait hasil test Swab terhadap tukang suwun di Pasar Kidul, mengatakan sampai saat ini hasilnya belum turun.
Menurut Wayan Dirgayusa, warga Uma Anyar ini telah menjalani test Swab kedua di RSUP Sanglah Denpasar. Untuk pelaksanaan Swab dilaksanakan sebanyak dua kali.
“Sampai saat ini belum turun hasilnya. Swab sendiri dilakukan dua kali yakni pada hari Kamis dan Jumat,” ungkapnya, Jumat (17/4).
Dalam menjalani test Swab yang bersangkutan secara mandiri datang ke RS Sanglah, namun demikian sebelum berangkat ke RS Sanglah berkordinasi dengan pihak RS Bangli
Lanjut mantan Camat Kintamani ini selama mengikuti proses pemeriksaan, warga Uma Anyar ini sementara menjalani isolasi mandiri di rumahnya. “Kita doakan bersama agar hasil tes Swab negatif. Hasil pemeriksaan kemungkinan turun 1-2 hari ini,” harapnya.
Sementara itu, soal kasus positif Covid-19 di Bangli, Wayan Dirgayusa mengatakan jika terjadi peningkatan kasus Covid-19. Disampaikan jika per Jumat sore tercatat kasus positif Covid-19 sebanyak 16 kasus. Untuk kasus positif Covid-19 tersebar di seluruh kecamatan yang meliputi Kecamatan Bangli sebanyak 5 kasus, Kecamatan Susut ada 4 kasus, Kecamatan Kintamani ada 3 kasus dan Kecamatan Tembuku ada 4 kasus.
“Dari 16 kasus positif Covid-19, satu orang telah dinyatakan sembuh,” kata Kadis asal Desa Demulih, Kecamatan Susut ini.
Kemudian untuk kasus positif Covid-19 ini, memang didominasi oleh pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai kru kapal pesiar. “Mereka yang positif masih menjalani perawatan intensif,” sebutnya.
Lebih lanjut, soal PMI yang menjalani karantina, kata Wayan Dirgayusa bahwa tercatat ada 67 orang. Dari jumlah tersebut meliputi 62 orang laki-laki dan 5 orang. Wayan Dirgayusa menambahkan jika ada satu orang yang ikut serta dalam rombongan karantina tersebut adalah warga NTT.
Orang tersebut merupakan pekerja di salah satu hotel di Raja Ampat, Papua Barat. Yang bersangkutan pulang ke Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli.
“Ayahnya dari Abuan, kemarin sempat pulang. Selanjutnya yang bersangkutan mengikuti karantina bersama dengan PMI asal Bangli,” jelasnya. (750)