BORONG | patrolipost.com – Daun Sintrong atau dalam kehidupan masyarakat lokal Manggarai Timur sering disebut saung bendes ternyata mempunyai manfaat bagi kesehatan. Tumbuhan liar yang sering dianggap gulma tersebut memang dulunya merupakan sayuran yang enak bagi nenek moyang orang Manggarai, namun belakangan sering diabaikan karena daun sintrong hanya dianggap sebagai tumbuhan liar.
Dikutip dari Wikipedia.org, Sintrong (Crassocephalum crepidioides) adalah sejenis tumbuhan anggota suku Asteraceae. Terna ini umumnya ditemukan liar sebagai gulma di tepi jalan, di kebun-kebun pekarangan, atau pada lahan-lahan telantar, pada ketinggian di atas 200 m dpl. Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal sebagai ebolo, thickhead, redflower ragleaf, atau fireweed.
Save Adan, warga Wae Kala yang mengetahui manfaat daun sintrong (bendes) mengemukakan, tanaman liar tersebut sangat ampuh mengobati luka. Menurutnya, sintrong yang segar diperas airnya dan dioleskan pada luka bisa menghentikan pendarahan dan mencegah infeksi pada luka tersebut.
“Daun Sintrong diambil beberapa helai, diperas airnya langsung dibalurkan pada luka. Hal ini bisa menghentikan pendarahan pada luka dan mencegah infeksi. Jika hal ini rutin dilakukan, maka luka akan cepat sembuh,” ungkap Save di Wae Kala, Lambaleda Selatan, Manggarai Timur, Sabtu (7/1/2023).
Selanjutnya, Save Adan mengungkapkan ada juga manfaat lain saun sintrong seperti obat sakit perut.
“Manfaat lain daun Sintrong yakni dapat digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan. Juga bisa melancarkan buang air besar,” imbuhnya.
Selain beberapa manfaat yang sudah disebutkan, dikutip dari orami.co.id ada beberapa manfaat lain dari daun Sintrong yakni:
Rebusan daun dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala. Selain itu, campuran getah daun yang dikombinasikan dengan Cymbopogon giganteus, dapat digunakan secara oral dan eksternal untuk pengobatan epilepsi. Tanin yang ditemukan di akar tanaman ini dapat digunakan untuk mengobati bibir bengkak.
Daun Sintrong segar memiliki kandungan Vitamin C. Bagi yang mengonsumsinya akan beruntung karena memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dalam tubuh. Selain antioksidan, campuran dari daun atau rebusannya yang dibuat sebagai lotion dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala.
Bukan hanya di Indonesia, Daun Sintrong juga populer di berbagai negara. Di Pantai Gading, daun Sintrong juga digunakan untuk memfasilitasi persalinan. Sementara itu di Papua Nugini, daunnya digunakan secara eksternal untuk mengobati luka dan iritasi pada penis
Beberapa spesies dari daun Sintrong lainnya digunakan dalam pengobatan tradisional internal untuk mengobati keluhan liver, masuk angin, mengobati luka bakar, sakit mata, sakit telinga dan kanker payudara. (pp04)