BANGLI | patrolipost.com – Tumpukan balok kayu di areal parkir depan pintu masuk kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli menjadi tempat bersarangnya ular. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak DLH memindahkan puluhan balok kayu yang kondisinya sudah lapuk. Proses pemindahan menggunakan mobil derek, Rabu (1/7/2020).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bangli, Ida Ayu Gde Yudi Sutha saat dikonfirmasi mengatakan puluhan balok kayu tersebut merupakan hasil tebangan pohon perindang di Terminal Loka Crana dua tahun lalu. Pohon perindang yang usianya hampir tiga puluh tahun ditebang karena adanya kegiatan fisik berupa pembanguan terminal berikut toko di lokasi.
“Sebanyak 16 pohon perindang ditebang karena pembanguan pasar dan terminal,” jelasnya.
Kata Dayu Yudi karena pohon perindang tersebut dikatakan masuk menjadi asset, maka untuk mengamankan asset daerah tersebut, pihaknya menaruh puluhan balok kayu perindang di areal parkir depan pintu masuk kantor DLH.
”Hampir dua tahun lamanya belum ada kejelasan terkait balok kayu tersebut, karena terlalu lama kena hujan dan panas membuat kayu tersebut menjadi lapuk,” sebutnya.
Lanjut Dayu Yudi, selain itu tumpukan balok kayu menjadi tempat bersarangnya ular. Beberapa kali petugas melihat ular jenis cobra keluar dari tumpukan kayu. Menyikapi hal tersebut pihaknya mengambil langkah yakni memindahkan tumpukan balok kayu tersebut ke tempat yang lebih aman.
”Diameter kayu cukup besar untuk memindahkan kayu mengggunakn mobil derek, sementara kayu kami taruh di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Petak,” kata Dayu Yudi. (750)