GIANYAR | patrolipost.com – Permukaan air laut di sejumlah pesisir di Bali mengalami pasang (rob). Di Pantai Kuta misalnya, air meluap hingga menggenangi jalan, dan di Gianyar malah nyaris menelan korban jiwa seorang peselancar, Kamis (4/7).
Pantauan di wilayah pesisir Gianyar, kemarin, kawasan objek wisata Pantai Lebih pun tidak terhindarkan dari banjir rob. Seorang peselancar asing di Pantai Cukcukan yang lokasinya tak juah dari Pantai Lebih, nyaris terseret ombak. Beruntung ia bisa menyelamatkan diri. Lantaran sangat membahayakan, aktivitas wisata maupun aktivitas lainnya di wilayah pesisir Gianyar ditutup untuk umum.
Dari keterangan warga pesisir, I Kadek Diana, ombak pasang ini terjadi Rabu (3/7) dengan ketinggian mencapai lebih dari 3 meter. Di Pantai Lebih, hempasan ombak mengakibatkan air laut meluap sampai Jalan By Pass IB Mantra. Banjir rob ini kontan saja merendam kawasan wisata kuliner dan Pantai Lebih sepi pengunjung. Pedagang terpaksa menutup warungnya lantaran pengunjung tidak bisa masuk, terlebih kendaraan roda dua ataupun roda empat.
Diana menyebutkan, gelombang pasang terjadi mulai pukul 08.30 Wita, hingga mengakibatkan areal parkir Pantai Lebih kembali tergenang air. Ironisnya, dalam waktu bersamaan masyarakat Desa Adat Lebih juga menggelar prosesi Caru Gentuh di pantai ini. Sehingga prosesi upacara pun sempat tersendat karena air ombak sampai ke tempat upacara yang lokasinya sangat dekat dengan pantai.
Selain areal parkir, air juga sampai pada aspal Jalan Bypass Ida Bagus Mantra tepat pada lampu merah dari arah pantai. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar pun didatangkan untuk penyedot air yang menggenang.
Sementara itu, di Pantai Cukcukan, seorang peselancar yang nekat menantang ganasnya ombak nyaris kehilangan nyawa. Wisatawan yang diketahui bernama Yonghee asal Korea itu, selamat dari maut namun harus dilarikan ke salah satu rumah sakit terdekat.
Salah satu anggota Balawista, Ketut Mardiana menngungkapkan, wisatawan itu berhasil diselamatkan namun kepalanya robek setelah terbentur batu karang. “Wisatawan ini tetap nekat berselancar, padahal kami sudah memasang tanda larangan. Korban menderita luka robek di kepala dan sudah kami evakuasi ke Rumah Sakit Kasih Ibu, di Desa Saba, Blahbatuh,” jelasnya.