NUSA DUA | patrolipost.com – Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri menutup forum internasional Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Jumat (27/5/2022).
Dalam sambutan yang dilakukan secara streaming, Megawati mengangkat makna hari Raya Nyepi di Bali sebagai waktu bagi manusia untuk merawat alam dengan menghentikan aktifitas selama sehari semalam secara penuh.
Di Bali juga hidup falsafah Tri Hita Karana sebagai pusat kebahagian dari tiga unsur yang saling terkait yakni, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam.
“Dalam falsafah ini, hubungan kebahagiaan bersumber dari keseimbangan dengan sang Pencipta, dengan seluruh isi alam raya dan dengan sesama manusia,” kata Megawati, Jumat, 27 Mei 2022.
Masyarakat Bali, kata Megawati, merawat alam dengan sangat baik sebagai satu kesatuan kosmologi kehidupan. Megawati juga mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan kawasan ring of fire dengan jumlah gunung api aktif terbanyak di dunia.
“Indonesia pernah mengalami bencana tsunami dan menjadi bencana ekologi nyata dan bisa saja terjadi di belahan bumi lainnya,” ujarnya.
Dalam hal ini, Indonesia memberikan perhatian penuh terhadap bencana ekologi dan eksploitasi alam. Menurut Megawati, seluruh bencana yang terjadi, dalam pandangan masyarakat Bali merupakan penderitaan bumi.
“Dari Bali inilah semangat Nyepi, semangat mengistirahatkan bumi, dan juga sebuah Seshanti Tri Hita Karana, kita gelorakan bagi dunia,” kata Megawati.
Penyelenggaraan GPDRR 2022 di Bali, Indonesia, dihadiri oleh 5.545 peserta. Sebanyak 79% pendaftar menghadiri kegiatan secara fisik di Bali. Mereka berasal dari 185 negara anggota dan observer PBB.
873 Peserta merupakan delegasi resmi negara anggota PBB dan sebanyak 20% dari total peserta berasal dari kalangan non-pemerintah (NGO. 75% peserta merupakan peserta baru yang baru pertama kali menghadiri Global Platform for Disaster Risk Reduction.
Hal itu menunjukkan kepemimpinan Indonesia dan daya tarik Bali sebagai alasan kuat dari minat dan antusiasme partisipasi dari para peserta. (pp03)