BORONG | patrolipost.com – Danding merupakan pertunjukan tradisional khas Manggarai yang melibatkan banyak peserta. Dalam pertunjukkan Danding, nyanyian-nyanyian bernuansa adat Manggarai dipadukan dengan gerakan khusus dalam bentuk melingkar. Dalam pertunjukkan danding, semua peserta terus menyanyi sambil menghentakkan kaki sebagai penanda ketukan irama lagu.
Pantauan patrolipost.com, Selasa (2/5/2023), salah satu SD yang membawakan pertunjukkan Danding adalah SDI Golo Wunis. Saking seru dan uniknya, Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, dan Perwakilan DPRD Matim, Damu Damian tergerak untuk turun dari panggung kehormatan dan ikut serta dalam pertunjukkan Danding tersebut.
Sedis Hadia, guru sekaligus pelatih Danding, Rabu (2/5/2023) menjelaskan, pertunjukkan ‘danding’ dipilih sebagai pertunjukkan yang harus dibawakan siswa/i SDI Golo Wunis sebagai bentuk menjaga kelestarian Budaya Manggarai.
“Anak-anak sekarang secara perlahan sudah tidak mengenal kekhasan budaya Manggarai, termasuk Danding. Oleh karena itu, bertepatan dengan peringatan Hardiknas, Danding dipilih sebagai pertunjukan yang mesti dibawakan oleh SDI Golo Wunis agar para siswa dari berbagai sekolah yang ikut upacara peringatan Hardiknas tahu, ternyata Manggarai Raya ini kaya akan budaya,” jelas Sedis.
Sedis melanjutkan, lagu-lagu yang dipilih dalam pertunjukkan Danding mengandung syarat makna dan pesan.
“Lagu-lagu yang dinyanyikan dalam pertunjukkan tersebut memang banyak mengandung pesan dan syarat makna,” imbuhnya.
Lalu, terkait Bupati Agas dan Damu Damian serta Sekdis PPO Matim yang ikut dalam ‘Danding’ siswa/i SDI Golo Wunis, Sedis mengungkapkan kebanggaannya.
“Saya dan beberapa teman guru yang melatih anak-anak merasa bangga karena pertunjukkan danding yang kami bawakan berhasil. Buktinya Bapak Bupati ikut ambil bagian dalam pertunjukkan tersebut. Terima kasih juga kepada Bapak Gabriel Nambo dan Ibu Eliana Senena yang merekomendasikan beberapa pilihan lagu danding yang cocok untuk dibawakan dalam pertunjukkan tersebut,” pungkasnya. (pp04)