DENPASAR | patrolipost.com – Perkembangaan kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih bergerak fluktuatif, dilaporkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 27 orang yang tersebar di 18 wilayah desa/kelurahan. Sedangkan, kasus sembuh juga dilaporkan bertambah sebanyak 9 orang dan 1 pasien yang sempat menjalani perawatan dilaporkan meninggal dunia, Senin (5/10/2020).
“Kembali kabar duka, 1 orang pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia, kasus positif tercatat bertambah sebanyak 27 orang dan kasus sembuh bertambah 9 orang. Kami tetap mengajak seluruh masyarakat selalu disiplin menerapkan Protokol Kesehatan mengingat kasus Covid-19 masih terjadi penularan kembali,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai.
Dewa Rai merinci bahwa 18 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Desa Padangsambian Kelod mencatatkan penambahan kasus tertinggi dengan 3 kasus positif baru. Disusul Kelurahan Pedungan, Kelurahan Kesiman, Desa Kesiman Kertalangu, Desa Padangsambian Kaja, Kelurahan Tonja, Desa Pemecutan Kelod dan Kelurahan Peguyangan yang mencatatkan penambahan kasus positif sebanyak 2 orang. Sementara itu, 8 desa/kelurahan mencatatkan penambahan masing-masing sebanyak 1 orang. Sedangkan, sebanyak 24 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.
Untuk pasien meninggal dunia, Dewa Rai menjelaskan bahwa pasien diketahui berdomisili di Desa Padangsambian Kaja, pasien berjenis kelamin laki-laki dan berusia 41 tahun. Pasien mulai menjalani perawatan pada 11 September 2020 dan dinyatakan meninggal dunia pada 28 September 2020.
Secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 2.592 kasus, jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 2.290 orang (88,39 persen), meninggal dunia sebanyak 53 orang (2,04 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak 249 orang (9,57 persen).
Lebih lanjut Dewa Rai menjelaskan bahwa dalam seminggu ini, kasus Covid-19 di Kota Denpasar mengalami fluktuatif. Sehingga, masyarakat khususnya di Kota Denpasar diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Terutama di mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. Terlebih saat ini sedang dalam pemulihan ekonomi daerah dan nasional.
Selain itu, masih diperlukannya kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah. “Mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping itu juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran,” terang Dewa Rai. (cr02)