DENPASAR | patrolipost.com – Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar, Jumat (11/9/2020) kembali fluktuatif. Tercatat penambahan kasus sembuh Covid-19 sebanyak 15 orang dan kasus positif Covid-19 mengalami lonjakan sebanyak 33 kasus, yang tersebar di 13 desa/kelurahan
“Dapat kami sampaikan, perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar, kasus positif tercatat bertambah sebanyak 33 orang dan kasus sembuh bertambah sebanyak 15 orang. Walaupun pasien sembuh terus bertambah, mari lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus Covid-19 masih terjadi penularan kembali,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, Jumat (11/9/2020).
Dewa Rai merinci bahwa terdapat 13 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif, yakni Desa Desa Sanur Kauh mencatatkan penambahan kasus tertinggi sebanyak 7 kasus positif. Kemudian, Desa Peguyangan Kaja bertambah 6 kasus positif, Desa Peguyangan Kangin bertambah 4 kasus positif, dan tiga wilayah antara lain Kelurahan Peguyangan, Desa Pemogan dan Desa Sanur Kaja mencatatkan penambahan sebanyak 3 orang positif.
Sedangkan Desa Dauh Puri Kaja, Kelurahan Renon, Kelurahan Sanur, Kelurahan Dauh Puri, Desa Dangin Puri Kelod, Desa Dauh Puri Kaja, dan Kelurahan Padangsambian mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing 1 orang. Sementara itu, sebanyak 30 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.
Secara kumulatif kasus positif tercatat sebanyak 1.961 kasus. Sementara jumlah pasien sembuh di Kota Denpasar mencapai 1.704 orang (86,90 persen) dan meninggal dunia sebanyak 30 orang (1,53 persen). Kemudian, yang masih dalam perawatan sebanyak 227 orang (11,57 persen).
Dewa Rai mengungkapkan, angka kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar dalam seminggu ini mengalami tren peningkatan. Sehingga diperlukan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker dan jaga jarak. Terlebih saat ini sedang bersama-sama untuk pemulihan ekonomi daerah dan nasional.
Kemudian, masyarakat khususnya di Kota Denpasar diharapkan lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah.
“Mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi. Hal ini juga mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara ngaben,” terang Dewa Rai. (cr02)