DENPASAR | patrolipost.com – Perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih bersifat fluktuatif. Pada hari Kamis (29/10) diketahui penambahan kasus positif sedikit mengalami penurunan, yakni di angka 11 orang yang tersebar di 8 wilayah desa/kelurahan.
Sementara itu, kasus sembuh bertambah sebanyak 14 orang. Namun demikian, di hari yang sama turut tercatat penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 1 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, saat menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 Kota Denpasar di ruang Press Room Kantor Walikota Denpasar, Kamis (29/10/2020) menjelaskan, kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih terus mengalami pergerakan. Penambahan kasus sembuh dan kasus positif masih ditemukan setiap harinya. Namun kali ini, kasus positif menunjukkan tren penurunan serta tercatat 1 orang pasien meninggal dunia.
Dengan demikian, secara kumulatif perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar yakni kasus positif tercatat sebanyak 3.221 kasus, jumlah pasien sembuh mencapai 2.966 orang (92,08 persen). Sedangkan pasien meninggal dunia sebanyak 75 orang (2,33 persen), dan yang masih dalam perawatan sebanyak 180 orang (5,59 persen).
Selain itu, Dewa Rai merinci persebaran 7 desa/kelurahan yang mencatatkan penambahan kasus positif yakni Kelurahan Tonja yang mencatatkan penambahan kasus tertinggi dengan 4 kasus positif baru.
Disusul Kelurahan Peguyangan yang mencatatkan kasus positif sebanyak 2 kasus. Sementara itu 5 desa/kelurahan mencatatkan penambahan kasus positif masing-masing sebanyak 1 orang. Sedangkan, sebanyak 36 desa/kelurahan tidak mencatatkan penambahan kasus positif baru.
Dewa Rai merinci, untuk kasus meninggal dunia diketahui seorang laki-laki usia 79 tahun yang berdomisili di Desa Dauh Puri Kangin. Pasien dinyatakan positif Covid-19 pada 8 Oktober 2020 dan dinyatakan meninggal dunia pada 22 Oktober 2020 dengan komorbid jantung.
Dikatakan Dewa Rai, perkembangan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar dalam beberapa hari terakhir ini masih fluktuatif, namun demikian masyarakat harus tetap waspada serta disiplin menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
“Mari bersama sama lebih waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam lingkup rumah tangga dan lingkungan sekitar rumah, mengingat dua klaster yakni klaster keluarga dan perjalanan dalam daerah masih mendominasi. Hal ini mengingat arus mobilitas di Denpasar sangat tinggi, disamping juga ada klaster upacara keagamaan dan klaster perkantoran,” ujar Dewa Rai. (cr02)