SINGARAJA | patrolipost.com – Pasca ditemukannya orok bayi berjenis kelamin laki-laki yang tengah dimangsa biawak di Banjar Dinas Kembang Sari Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Minggu (7/6) lalu, polisi terus mendalami kasus yang cukup menggemparkan itu. Hingga kini sudah 7 saksi diperiksa polisi untuk mengusut pelaku pembuang maya malang itu.
Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa membenarkan pihaknya telah memeriksa 7 orang yang dianggap mengetahui peristiwa pembuangan orok tersebut. Ke-7 orang tersebut terdiri dari petugas medis, bidan dan dokter hingga anggota masyarakat biasa.
Salah satu yang diperiksa diantaranya, seorang perempuan berusia muda yang dikabarkan tengah hamil. Hasilnya, masih gelap. Polisi belum menemukan titik terang untuk mengurai kasus tersebut.
“Sudah 7 orang kami mintai keterangan dan sejauh ini belum ada informasi yang signifikan siapa pembuang orok bayi,” jelas Kompol Widana, Jumat (12/6/2020).
Widana juga mengungkap, sempat memeriksa seorang perempuan muda yang dicurigai hamil. Namun tidak terbukti karena yang bersangkutan masih gadis tulen.
“Jika di seputaran wilayah hukum Polsek Gerokgak buntu. Kemungkinan pelaku dari luar daerah namun membuang bayinya di sini. Yang jelas kami tetap buru pelaku hingga tertangkap,” tegasnya.
Sebagaimanan diberitakan sebelumnya, seorang warga bernama Kadek Suwitra, warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, melihat biawak sedang memangsa mayat bayi berjenis kelamin laki-laki. Tentu saja Suwitra kaget bukan kepalang dan spontan mengusir biawak dari tumpukan sampah tempat orok tersebut berada.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/6) sekitar pukul 14.00 Wita pada lintasan jalan setapak di desa itu. Saat menyaksikan peristiwa mengerikan itu, Suwitra mengaku bingung dan memilih menunggu temannya yang datang dari melaut bernama Made Musti dan Putu Darmada.
Kepada petugas, Suwitra mengaku penasaran melihat biawak tengah asyik memangsa sesuatu. “Terlihat dengan jelas yang ditarik adalah mayat bayi laki laki,” kata Suwitra.
Setelah itu bersama rekannya melaporkan peristiwa itu kepada Kelian Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran. (625)