SINGARAJA | patrolipost.com – Unit Reskrim Polsek Gerokgak masih menyelidiki pelaku pembuang bayi yang ditemukan sedang dimakan biawak di Banjar Dinas Kembang Sari Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Minggu (7/6/2020). Hingga Senin (8/6/2020) beberapa saksi sudah dimintai keterangan, namun belum ada titik terang siapa orangtua dari bayi berjenis kelamin laki-laki itu.
Selain terus menggali keterangan dari warga, polisi sudah memeriksa sejumlah tempat yang diduga terkait peristiwa itu. Diantaranya bidan desa, Puskesmas maupun dokter praktik di wilayah hukum Polsek Gerokgak dan sekitarnya.
Namun sejauh itu, polisi belum menemukan titik terang maupun petunjuk signifikan untuk membuka tabir perbuatan biadab tersebut.
“Kami sudah lakukan cross chek terhadap sejumlah petugas medis, mulai dari ujung barat Yakni Desa Sumberklampok namun belum menemukan titik terang,” jelas Kapolsek Gerokgak Kompol Made Widana seizin Kapolres Buleleng AKBP I Made Sinar Subawa, Senin (8/6/2020).
Sejumlah petugas medis yang didatangi, mulai bidan, Puskesmas hingga dokter praktik, namun tidak ada warga yang dilaporkan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan keluhan pasca melahirkan.
“Yang jelas kami terus berupaya mengungkap kasus ini agar pelakuknya dapat ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tandas Widana.
Sebelumnya, Kadek Suwitra, warga Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, tidak menyangka biawak yang dilihatnya tengah memangsa orok bayi berjenis kelamin laki-laki. Tentu saja Suwitra kaget bukan kepalang dan sepontan mengusir biawak dari tumpukan sampah tempat orok tersebut berada.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (7/6) sekitar pukul 14.00 Wita pada lintasan jalan setapak di desa itu. Saat menyaksikan peristiwa mengerikan itu, Suwitra mengaku bingung dan memilih menunggu temannya yang datang dari melaut bernama Made Musti dan Putu Darmada.
Kepada petugas, Suwitra mengaku penasaran melihat biawak tengah asyik memangsa sesuatu.
“Terlihat dengan jelas yang ditarik adalah mayat bayi laki laki,” kata Suwitra.
Setelah itu bersama rekannya melaporkan peristiwa itu kepada Kelian Banjar Dinas Kembang Sari,Desa Pemuteran. (625)