BANGLI | patrolipost.com – Setelah melalui proses pemeriksaan laboratorium, salah satu tukang suwun (buruh panggul) Pasar Kidul Bangli akhirnya dinyatakan positif Virus Corona (Covid-19). Tukang suwun kini menjalani perawatan di RSUP Sanglah Denpasar. Sementara itu kasus positif Covid-19 saat ini di Bangli berjumlah 18 kasus.
Humas Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 yang juga Kepala Dinas Informasi Komunikasi dan Persandian Bangli, I Wayan Dirgayusa saat dikonfirmasi terkait penambahan kasus Covid-19, menyampaikan terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di Bangli. Hingga Minggu (19/4) siang tercatat 18 kasus positif Covid-19. Sebelumnya ada 16 kasus, dan ada penambahan dua kasus lagi.
“Ada dua penambahan kasus. Dua kasus meliputi satu orang pekerja migran Indonesia (PMI) dan satu merupakan tramisi lokal,” ungkap Wayan Dirgayusa.
Lebih lanjut, PMI yang dinyatakan positif berasal dari Desa Abuan. Sedang untuk kasus berikutnya yakni warga asal Desa Tamanbali. Warga tersebut merupakan tukang suwun di pasar. Pasca dinyatakan positif Covid-19, warga ini telah dikirim ke RSUP Sanglah guna penangan lebih lanjut.
Menurut Wayan Dirgayusa, saat ini tim sedang melakukan penelusuran dengan siapa saja warga ini melakukan kontak erat. “Petugas mencari kontak erat dari yang bersangkutan. Yang pertama di lingkungan tempat tinggalnya. Selanjutnya akan dilakukan rapid test,” jelas mantan camat Kintamani ini.
Disinggung soal tindak lanjut untuk di Pasar Kidul, kata Wayan Dirgayusa bahwa nantinya juga akan dilakukan penelusuran. “Tentu akan dilakukan penelusuran, memang untuk saat ini masih fokus untuk di lingkungan tempat tinggalnya,” sebutnya.
Kepala dinas asal Kecamatan Susut ini menyampaikan berdasarkan hasil rapat tim beserta OPD terkait untuk jam operasional Pasar Kidul kembali diperbaharui. Yang mana jam buka dimulai pukul 07.00 Wita hingga 14.00 Wita.
“Pasar buka pukul 07.00 Wita untuk pembeli, sedangkan untuk pedagang bisa buka lebih awal untuk mempersiapkan barang dagangan. Kami ingatkan kembali pasar dibuka pukul 07.00 Wita,” tegasnya.
Selain itu, akan dilakukan penyemprotan sebanyak dua kali di lingkungan pasar yakni sebelum buka dan setelah pasar tutup. Untuk pedagang/pengunjung wajib mengenakan masker. Disinggung adakah rencana melakukan pembatasan sosial berskala besar, Wayan Dirgayusa mengatakan jika sementara belum ada mengarah kesana.
“Belum ada mengarah kesana. Namun demikian kami imbau masyarakat untuk disiplin, menerapkan social distancing maupun physical distancing,” imbuhnya. (750)