LABUAN BAJO | patrolipost.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengunjungi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelaku ekonomi kreatif dan masyarakat umum di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Kamis (2/12/2021).
Dalam kunjungannya ini, Menparekraf mengapresiasi proses pencapaian vaksinasi di Labuan Bajo telah mencapai angka 70 persen.
“Bisa mencapai target yang Alhamdulilah hari ini sudah di atas rata-rata, vaksin pertama 76,5 persen dan yang kedua sudah mencapai 38 persen. Oleh karena itu pencapaian vaksin 75,5 ini harus kita apresiasi dan kita buat satu strategi baru agar yang remaja karena mau tatap muka bisa tersentuh vaksin. Itu perintah Bapak Presiden,” ujar Sandiaga.
Sandiaga juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama sama menyukseskan program vaksinasi hingga terciptanya pemulihan ekonomi masyarakat.
“Saya ingin kita semua bersatu padu untuk bangkitkan ekonomi. Pak Bupati saya titipkan untuk pastikan agar masyarakat diberikan bantuan terutama yang betul-betul membutuhkan agar program pemulihan bisa berjalan dengan baik,” ujar Sandi.
“Harapannya bangkit, ekonomi pulih akan terbuka lapangan kerja, dan pendapatan penghasilan yang diperlukan dalam saat saat sulit ini dan saya sudah mengkoordinasikan ke Bu Shana sebagai Dirut Badan Otorita untuk mengkoordinasikan pembukaan kembali destinasi wisata untuk kesejahteraan masyarakat Labuan Bajo,” lanjutnya.
Sementara itu Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menyampaikan proses percepatan vaksinasi di Kabupaten Manggarai Barat merupakan hasil sinergi dari semua pihak.
“Bagaimana membangun kerjasama dari semua pihak sehingga vaksinasi di kabupaten ini sampai dengan kemarin bisa mencapai 76,5 persen. Tentu pencapaian ini tidak seketika beberapa terobosan disamping kita menjalin koordinasi dengan berbagai pihak,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, pada ulang tahun yang ke 44, pasar modal Indonesia memberikan bantuan 100.000 dosis vaksin disertai dengan uang lelah untuk para tenaga kesehatan di Kabupaten Manggarai Barat.
Lebih jauh Bupati Edistasius menjelaskan, untuk menyukseskan program percepatan vaksinasi di Kabupaten Manggarai Barat, pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah mengeluarkan surat edaran yang berisikan sejumlah sanksi bagi warga target vaksin yang tidak mau divaksin. Sanksi ini mulai dari sanksi administrasi hingga kepada sanksi tidak mendapatkan bantuan sosial.
“Disamping itu kami juga keluarkan surat edaran yang isinya antara lain, bagi rakyat yang tidak mau divaksin maka anaknya tidak boleh didaftarkan di SD hingga SMA, kemudian tidak diperkenankan untuk mendapatkan BLT dan PKH dan yang ketika kepengurusan administrasi kependudukan dan perizinan tidak boleh dilayani,” ucap Edi.
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam kegiatan tersebut mengatakan, Badan Otorita akan terus mengawal dan mendukung kegiatan vaksinasi hingga mencapai target 100% dalam rangka menuju KTT G20 dan mendorong pemulihan ekonomi pariwisata.
“Sentra vaksinasi ini merupakan kolaborasi apik yang kita lakukan dengan berbagai pihak dan diharapkan akan terus berjalan hingga nantinya akan memenuhi target sehingga kita akan lebih siap dengan event-event di Labuan Bajo, baik nasional maupun internasional, dengan demikian akan mempercepat pemulihan ekonomi pariwisata,” ucap Shana.
Dalam gelaran vaksinasi program Kemenparekraf yang diadakan di gedung sekolah SMA St Arnoldus Jansen ini, Kemenparekraf menyiapkan 392 dosis Vaksin Moderna (dosis 1 dan dosis 2), 200 Vaksin Sinovac (hanya untuk dosis 2) dan 708 dosis Vaksin Aztrazeneca 708 (untuk dosis 1 dan dosis 2). (334)