SEMARAPURA | patrolipost.com – Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta meninjau produksi pupuk cair organik yang dikembangkan oleh Desa Batununggul, Kecamatan Nusa Penida, Jumat (10/12). Pupuk ini merupakan hasil fermentasi buah dan sayur yang didapat dari pasar sekitar.
Perbekel Desa Batununggul I Ketut Sulatra, mengatakan produksi pupuk cair organik sudah berjalan sekitar satu tahun. Bahan baku berupa sisa-sisa buah dan sayur didapat dari para pedagang di Pasar Mentigi Nusa Penida. Sistem produksinya yakni buah dan sayur tersebut dimasukkan dalam sebuah tong dan setelah membusuk, bahan-bahan tersebut akan mengeluarkan cairan yang dipanen 2-3 hari sekali. Hasil panen tergantung dari jumlah bahan baku yang dimasukkan kedalam tong. Pemasaran produksi saat ini baru dilakukan di sekitar Nusa Penida.
Selain produk pupuk cair organik, Desa Batununggul juga mencoba mengembangkan produksi anyaman bambu. Saat ini produk yang dibuat baru berupa tempat sampah. Desa melakukan pemberdayaan warga dengan memberikan bahan baku bambu dan untuk hasil anyaman bambu tersebut dibagikan kembali ke warga setempat.
Wakil Bupati Klungkung sangat mengapresiasi pemberdayaan yang dilakukan Desa Batununggul. Wabup berharap desa dapat mengurus perizinan untuk produksi pupuk cair organik, sehingga bisa dipasarkan lebih luas.
Terkait produk anyaman bambu, Wabup meminta Perbekel untuk lebih inovatif dengan membuat produk yang lebih bervariasi, seperti anyaman besek untuk tempat tape khas Nusa Penida dan kerajinan tangan lainnya.
“Jadi hal yang peling terpenting pastikan mengurus izinnya, sehingga nantinya bisa dipasarkan lebih luas,” harap Wabup Kasta kepada Perbekel Desa Batununggal. (855)
