SEMARAPURA | patrolipost.com – Wakil Bupati Klungkung, Tjokorda Gde Surya Putra mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Desa Dawan Klod, Kecamatan Dawan, Senin (24/3).
Kunjungan ini dalam rangka melihat secara langsung uji coba penerapan teknologi pengolahan sampah dengan insenerator.
Kaur Perencanan yang membidangi TPS3R, Edi Erawan menjelaskan, warga Desa Dawan Klod telah melakukan pemilahan sampah dari sumber yakni rumah tangga. Hari Rabu dan Sabtu jadwal sampah organik, sedangkan selain hari itu merupakan jadwal sampah anorganik. Sampah organik diolah menjadi pupuk organik padat dan pupuk organik cair (untuk sampah buah dan sisa dapur) untuk selanjutnya dijual.
Sedangkan sampah anorganik yang bisa terjual hanya plastik botol kaleng yang bersih serta besi bekas. Sedangkan sampah plastik kotor dan residu dibakar pada menin insenerator. Prosesnya, yakni sampah residu dimasukkan pada tungku untuk dibakar dan proses. Pembakaran dibantu dengan kompor berbahan bakar oli bekas dan minyak jelantah. Sebelum dilepas ke udara, asap hasil pembakaran dicuci pada sebuah tangki dan selanjutnya pada tangki lainnya diolah dengan metode wet scrubber sehingga asap yang dibuang atau dikeluarkan ke udara menjadi asap yang bersih.
“Sebelum mulai dibangun, Teknologi incenerator sebelumnya dipelajari melalui internet. Selanjutnya pada bulan Desember 2024 incenerator mulai dibangun dengan dana sebesar kurang lebih Rp50 juta dari dana BKK Badung. Saat ini kami masih terus melakukan ujicoba untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan teknologi ini. Kendala yang dialami saat ini hanya pemilahan sampah dari sumber belum maksimal,” ujar Edi Erawan
Sementara itu Perbekel Dawan Klod menjelaskan Desa Dawan Klod rata-rata menghasilkan 1 ton sampah organik dihari biasa dan 2 ton sampah organik disaat hari raya. Sedangkan sampah residu dihasilkan kurang lebih 800 kg dalam 1 hari.
Wabup Tjokorda Gde Surya Putra sangat mengapresiasi perangkat Desa Dawan Klod dalam upaya mengolah sampah dari warga. Karena sampah yang dihasilkan sebagian bisa bernilai ekonomis sedangkan sampah sisanya yang berupa residu diolah dengan teknologi insenerator.
“Ini merupakan salah satu terobosan luar biasa dari desa untuk mengolah sampahnya sendiri. Mudah mudahan ini bisa menjadi solusi dalam mengolah sampah dari sumber dan bisa diaplikasikan pada TPS3R desa yang lain,” ujar Wabup Tjok Surya Putra. (855)