BANGLI | patrolipost.com – Desa Bunutin, Kecamatan Bangli merupakan satu-satunya desa yang memiliki program angkutan siswa gratis. Angkutan siswa gratis menggandeng pemilik angkutan pedesaan. Selain memfasilitasi kebutuhan transportasi bagi siswa, desa juga dapat membuka lapangan pekerjaan.
Perbekel Bunutin I Ketut Librata Jaya mengatakan, layanan angkungan siswa gratis dimulai sejak Februari 2024 lalu. Yang mana kebanyakan melayani siswa ke SMPN 3 Bangli yang berlokasi di Desa Tamanbali, Bangli.
Ada beberapa hal yang melatar belakangi desa membuat layanan angkutan siswa gratis, yakni untuk menekan siswa di bawah umur mengendarai sepeda motor.
“Melihat sisi usia mereka belum stabil kalau mengendarai sepeda motor. Selain itu banyak orangtua yang kesulitan jika harus antar jemput anaknya,” ujarnya, Selasa (28/5/2024).
Selain dari sisi keselamatan, dibuka layanan angkutan siswa gratis ini, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi pemilik angkutan. Sejak beberapa tahun belakangan ini banyak angkutan pedesaan mati suri. Angkutan pedesaan mulai ditinggalkan karena masyarakat lebih banyak mengendarai sepeda motor.
“Sejauh ini untuk layanan angkutan siswa gratis kami mengakomodir 5 angkutan. Semua pemilik angkutan adalah warga Desa Bunutin,” jelasnya.
Dalam menjalankan program ini, pihak desa dan pemilik angkutan menjalin kerjasama, dimana per bulan jasa angkutan dibayar Rp 2 juta per armada. Sebelum melakukan kerjasama ini, pihak desa sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan, seperti syarat untuk bisa bekerjasama. Dalam hal ini harus dipastikan kelayakan armada dan izin lainnya.
“Selain kelayakan armada, kami juga cek izin mengemudi. Sedangkan untuk biaya per bulan yang kami bayarkan sudah melalui penghitungan berdasarkan masuk dan liburnya siswa,” kata Ketut Librata.
Kemudian, 5 angkutan tersebut melayani pelajar di wilayah Banjar Guliang Kawan, Bunutin, Dadia Puri, Dukuh dan Selati. Untuk saat ini ada 156 siswa yang dilayani. Angkutan siswa gratis mulai beroperasi pukul 6.15 Wita.
“Masing-masing armada bolak balik 2 kali, pagi mengantar ke sekolah dan pulang sekolah dijemput kembali,” ungkapnya.
Untuk melaksanakan layanan angkutan siswa gratis diperlukan anggaran Rp 120 juta. Sementara ini baru teranggarkan Rp 98 juta, pada anggaran perubahan akan kembali ditambah.
Pihaknya berupaya agar program ini terus berlanjut guna menunjang kegiatan pendidikan dan memang dibutuhkan oleh masyarakat. (750)