GIANYAR | patrolipost.com – Kabar suram seputar perkembangan pandemi Covid-19 datang dari Kabupaten Gianyar, Bali. Sebanyak 7 tenaga kesehatan (2 dokter, 5 perawat) di RSU Ganeha Sukawati terkonfirmasi positif Covid-19. Sebagian besar dari mereka pernah merawat bocah SD bersinisial GALP (12) yang meninggal dunia 29 Mei 2020 lalu.
Menyongsong kehidupan normal yang baru atau new normal, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar kini justru dihadapkan tantangan yang lebih berat. Selain mendapti kenyataan 7 orang Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSU Ganesha, Sukawati Gianyar terpapar Covid-19, sementara rapid test massal di Pasar Relokasi Gianyar harus berlanjut lantaran ada 2 pedagang yang reaktif dan langsung menjalani swab test.
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, I Made Wisnu Wijaya, Kamis (11/6) mengungkapkan, awalnya seorang dokter berinisial IG (24) yang menangani bocah 12 tahun, nakes yang dinyatakan Positif Covid-19. Kini giliran tiga perawat dan satu dokter yang dinyatakan positif. Diantaranya, NLW (25), seorang perawat bagian Rawat Inap Anak. Perempuan asal Banjar Tegehe, Batubulan, Sukawati ini menjalani swab test kedua dan hasilnya terkonfirmasi positif SAR COV-2.
“Perawat ini juga sempat merawat pasien positif bocah SD berinisial GALP (12) yang akhirnya meninggal dunia, namun sampai saat ini tidak bergejala,” ungkap Wisnu.
Senasib dengan NLW, dua rekan seprofesi lainnya yakni NKAS (28) asal Banjar Bengkilesan, Mas, Ubud dan DPS (24) asal Banjar Telabah, Sukawati, juga dinyatakan positif. Mereka ini juga sempat merawat pasien positif GALP (12) yang meninggal 29 Mei lalu.
“Satu lagi seorang dokter AAKC asal Denpasar dan sudah dikonfirmasi dengan Dinas Kesehatan Kota Denpasar,” terang Wisnu.
Dengan bertambahnya 4 kasus terbaru ini, total tenaga nakes RS Ganesha yang terkonfirmasi Positif SAR COV-2 sebanyak 7 orang, yakni dua orang dokter dan 5 orang perawat. Langkah selanjutnya, akan dilaksanakan tracing, rapid test dan swab pada kontak erat, Jumat (12/6) dari masing-masing Puskesmas yang mewilayahi, yakni Puskesmas Sukawati 1, 2 dan Puskesmas Ubud.
“Treatment/perawatan di karantina di BDP BPK Pering dan Isolasi mandiri bagi kontak erat 14 hari,” tambahnya.
Sementara itu, sebanyak 542 orang pedagang di lokasi relokasi Pasar Gianyar menjalani rapid test, Kamis (11/6/2020). Hasilnya, dua orang dinyatakan reaktif rapid test dan selanjutnya akan dilakukan swab test. Lantaran ada hasil yang reaktif, rapid test dipastikan berlanjut hari Jumat (12/6/2020).
“Dua pedagang yang hasil rapid testnya reaktif, sebelum hasil swab turun kami minta melakukan isolasi mandiri,” pungkas Wisnu. (338)