YOGYAKARTA | patrolipost.com – Pergaulan bebas disinyalir merambah pelajar SMP di Gunungkidul. Hal ini diperkuat dengan temuan alat kontrasepsi berupa kondom yang dibawa pelajar SMP di Kapanewon Ngawen saat razia yang digelar polisi. Kondom itu ditemukan petugas di tas salah satu pelajar SMP Gunungkidul di Kapanewon Ngawen, Daerah Istimewa Yogyakarta saat razia terhadap siswa yang berada di luar sekolah pada jam pelajaran.
Selain kondom, polisi juga mengamankan beberapa barang lain, di antaranya empat bungkus rokok, delapan unit HP dan mengamankan 8 unit sepeda motor. “Kami tidak ditemukan barang terlarang seperti narkoba. Tetapi kami menemukan satu kondom yang dibawa oleh DS pelajar SMP di Ngawen,” kata Kasi Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto, Senin (10/10/2022).
Razia dan edukasi terhadap para pelajar yang berada di luar sekolah pada jam pelajaran tersebut dilakukan oleh Polsek Ngawen. Sebanyak 15 orang personel petugas kepolisian mereka libatkan dalam kegiatan ini. Dalam patroli dan edukasi ini, mereka juga melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan dan kelengkapan surat-surat kendaraan yang dibawa oleh para pelajar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi siswa membawa barang terlarang.
“Patroli dan edukasi ini kami lakukan dari pukul 08.30 sampai dengan 11.00 WIB,” terang dia. Hasil dari patroli dan pembinaan Kapanewon Ngawen ini, belasan siswa terjaring karena kedapatan berada di luar sekolah pada jam-jam pelajaran. Usai menjaring para pelajar jajaran Polsek Ngawen melakukan kegiatan patroli dan edukasi terhadap pelajar yang berada di luar jam sekolah. Dari patroli dan edukasi di rumah milik R di Kampung Ngawen polisi menjaring 9 pelajar masing-masing 5 pelajar SMP dan 4 pelajar SMK. Di rumah milik S di Kampung Ngawen ditemukan 3 pelajar SMK Nglipar atau SMP lain Kapanewon.
“Kemudian di rumah milik S di Ngawen terjaring 5 pelajar SMK,” terang dia. Setelah itu, polisi langsung melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dan wali murid bagi siswa yang terjaring. Setelah itu, mereka kemudian melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan pihak sekolah dan wali murid dan dilakukan pembinaan dan penyuluhan. Selanjutnya para siswa diserahkan kepada pihak sekolah dan orang tua untuk bimbingan lebih lanjut. Ke depan pihaknya akan semakin giat melakukan operasi dengan sasaran pelajar-pelajar yang berada di luar sekolah pada jam pelajaran. Di antaranya seperti warung, pusat perbelanjaan dan lokasi strategis lainnya yang sering jadi tempat nongkrong pelajar yang bolos sekolah. Karena dengan adanya sejumlah pelajar yang nongkrong bersama-sama di luar sekolah cukup rawan dan berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban dan keamanan masyarakat.
“Kami juga melakukan penertiban sepeda motor dengan knalpot tidak sesuai spesifikasi/ standart tujuannya untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban di Kapanewon Ngawen serta mencegah terjadinya balap liar,” tandasnya. (305/snc)