DENPASAR | patrolipost.com – Perubahan tren pariwisata Bali menuju green tourism bukan jadi hal baru. Sejumlah wilayah di Bali sebelumnya telah memanfaatkan energi hijau.
Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, wilayah Nusa Penida memanfaatkan energi angin menjadi listrik dan pemanfaatan energi surya.
“Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor pendorong terjadinya perubahan tren pariwisata menuju green tourism,” kata Cok Ace, Rabu (6/7/2022).
Menurutnya, desa wisata di Bali telah mengusung konsep menyatu dengan alam. Meski belum menggunakan energi baru terbarukan.
“Salah satu contohnya desa wisata ramah lingkungan Penglipuran,” kata Cok Ace.
Berbicara soal pariwisata hijau, Cok Ace menambahkan, Pemprov Bali juga gencar menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik. Penglingsir Puri Ubud ini menambahkan, sosialisasi kendaraan ramah lingkungan itu untuk mengubah pola pikir masyarakat.
“Karena bagaimanapun kendaraan listrik ini lebih ramah lingkungan,” jelasnya.
Cok Ace berharap pengembangan Pariwisata Bali menjadi lebih baik. Hal itu dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat serta penyebaran pengembangan pariwisata yang seimbang.
Menurutnya, penyebaran wisatawan saat ini tidak hanya terfokus ke Bali Selatan, namun merata ke sisi Bali lainnya. Oleh sebab itu, kata Cok Ace, Bali menyiapkan sejumlah proyek infrastruktur.
Sarana infrastruktur yang saat ini tengah dibangun antara lain, tol Denpasar-Gilimanuk, Pembangunan pelabuhan Sanur, Nusa Penida dan Nusa Lembongan, pembangunan Rumah Sakit Internasional, Pembangunan tower Turyapada, da pembangunan Pusat Kebudayaan Bali (PKB).
“Saat ini pariwisata Bali memang terlihat melebihi kapasitas karena hanya terkonsentrasi di Bali Selatan,” kata Cok Ace.
Keseimbangan distribusi wisatawan di seluruh Bali akan memberikan peluang besar bagi kepariwisataan di Pulau Dewata.
“Desa Wisatalah yang akan jadi daya tariknya,” kata Cok Ace. (pp03)