MANGUPURA | patrolipost.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak para menteri dan delegasi yang hadir dalam perhelatan Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20, untuk mengeksplorasi Bali secara lebih jauh, khususnya sektor pertanian.
“Pertanian adalah bagian dari budaya. Sebagian besar penduduk Bali bekerja sebagai petani. Oleh sebab itu di tengah-tengah acara AMM G20, kami berharap Bapak/ Ibu ada waktu untuk melihat sistem pertanian di Bali,” kata Cok Ace di Badung, Rabu (28/9/2022) malam.
Cok Ace menggarisbawahi tentang sistem irigasi Subak yang telah berjalan ratusan tahun dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Bali. Subak juga telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Terkait ajang AMM G20, Cok Ace berharap semua pihak terkait dapat duduk setara sebagai mitra, meningkatkan hubungan baik dan kerjasama yang terjalin selama ini di sektor pertanian. Ia mengatakan, dunia diprediksi akan mengalami kelangkaan pangan.
“Pertanian tidak saja penting sebagai sektor ekonomi, tetapi juga penting sebagai penyambung kehidupan,” ucapnya.
Wagub Cok Ace juga menyatakan Bali telah siap untuk menjadi tuan rumah berbagai event berskala internasional mulai dari MICE, pameran, pertukaran budaya, olahraga, dan lainnya.
“Kami bangga ikut menjadi bagian dari kisah sukses dari beragam event ini. Tentu saja kami juga berharap seluruh rangkaian helatan G20 juga dapat berjalan dengan sukses tanpa kendala apapun. Terimakasih dan selamat menikmati keindahan Pulau Bali,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memuji Bali sebagai lokasi yang tidak hanya baik dari sisi keindahan alam dan budaya, tapi juga sangat representatif untuk event internasional.
“Bali hebat dan bagus banget. Bali adalah cerminan Indonesia dan masyarakatnya,” ujar Mentan.
Yasin Limpo menyampaikan jumlah delegasi yang hadir sejumlah 188 delegasi dan diantaranya terdapat 4 delegasi yang hadir virtual. AMM G20 Indonesia tak hanya dihadiri oleh menteri pertanian dan perwakilan dari negara-negara G20, tapi juga organisasi internasional di bidang pertanian dan negara-negara di luar forum G20 yang mendapatkan undangan khusus.
Menteri bidang pertanian negara lain yang hadir secara fisik adalah Rwanda, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Fiji, India, Arab Saudi, Singapore, Turki, dan Uni Emirat Arab.
“Ajang ini punya peran yang besar. Tempat untuk mendiskusikan masalah pertanian, pangan dan isu ketahanan internasional dan kita mendapatkan rumusan luar biasa, bahwa pangan adalah hak asasi dan G20 ada untuk menjawab tantangan tantangan itu,” jelas Yasin Limpo.
Sidang AMM G20 Indonesia membahas tiga isu prioritas. Pertama, mempromosikan sistem pertanian dan pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Kedua, mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan non-diskriminatif untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan untuk semua. Dan ketiga, kewirausahaan pertanian inovatif melalui pertanian digital untuk meningkatkan penghidupan petani di pedesaan.
‘Isu ini jadi tren saat ini. Kita diharapkan seluruh dunia untuk turut serta mencari jawaban, menemukan langkah pasti menghadapi tantangan serius ini. Kita bergerak bersama-sama untuk dunia,” ajaknya.
Menteri asal Sulawesi Selatan ini mengajak delegasi untuk menikmati Bali sebagai kawasan destinasi wisata dunia.
“Kita nikmati, Bali yang beautiful. Saya harap kita bisa nikmati Bali dan juga Indonesia bersama. Seraya saya sampaikan pula salam hangat pada saudara sekalian dari Bapak Presiden Joko Widodo,” tutupnya.
Delegasi asing yang hadir dalam kesempatan tersebut, merupakan perwakilan dari seluruh anggota G20, 7 negara undangan, dan 8 organisasi internasional di bidang pertanian dan pangan. (pp03)