KENDARI | patrolipost.com – Sebanyak 55 desa yang masuk dalam desa bermasalah atau siluman di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, tidak menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah pusat.
Meskipun beberapa kali melakukan pengajuan untuk pencairan BLT, namun tetap saja ditolak oleh sistem. Sebab, sistem dalam aplikasi terkunci oleh Direktoral Jendral Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.
Sementara, dana BLT program pemerintah pusat sebesar Rp600 ribu per kepala keluarga (KK) bagi warga yang kurang mampu telah dicairkan melalui pemerintah kabupaten dan kota di masing–masing desa dan kelurahan di wilayah Sulawesi Tenggara.
Namun hingga saat ini masih ada 55 desa di Kabupaten Konawe yang belum tersentuh dana BLT tahun ini. Pasalnya, ke-55 desa tersebut masuk dalam daftar desa fiktif pada tahun lalu.
Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kendari Teguh Ratno Sukarno mengatakan, belum dicairkanya dana BLT di 55 desa tersebut dikarenakan sistem atau aplikasi terkunci oleh Ditjen Keuangan dan Kemendagri.
“Meskipun Pemda Konawe telah beberapa kali melakukan pengajuan namun tetap saja ditolak oleh sistem,” kata Teguh Ratno Sukarno.
Saat ini, ujar Teguh, ribuan warga di 239 desa di Kabupaten Konawe telah menerima dana BLT. Nilai total BLT untuk 239 desa tersebut Rp72 miliar.
Sekda Konawe dan Kadis BPMD Konawe telah ke Jakarta untuk melakukan pengurusan agar BLT di 55 desa ini bisa cair pada Agustus 2020.(305/snc)