DENPASAR | patrolipost.com – Dalam persiapan pembukaan pariwisata di masa adaptasi kebiasaan baru, Dinas Pariwisata mengadakan Pelatihan Standar Service Rumah Makan dan Hotel yang dibuka langsung Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Rabu (25/11/2020).
Pelatihan Standar Service Rumah Makan dan Hotel yang diselenggarakan mulai dari tanggal 25 sampai 26 November 2020 mendatang dengan menghadirkan 5 narasumber yaitu Wayan Bolly Kusdiana Putra, I Wayan Suweca, I Nyoman Theo Mahendra, I Nyoman Murjana, dan I Gede Ambara Putra.
Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku Ketua panitia Pelatihan Standar Service Rumah Makan dan Hotel, I Wayan Hendaryana mengatakan pandemi Covid-19 yang berdampak besar bagi pelaku industri pariwisata untuk itu perlu dipersiapkan segala sesuatunya sehingga nantinya benar benar siap dan sesuai dengan standar.
Hal ini dilakukan guna mempersiapkan para pelaku usaha yang bertujuan akan menambah pengetahuan, pemahaman dan strategi bagi SDM pariwisata dalam adaptasi kebiasaan baru.
“Pelatihan Standar Service Rumah Makan dan Hotel yang diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari unsur Restoran, UMKM, Akademisi pariwisata yang ada di Kota Denpasar diharapkan memberikan kesempatan bersama dalam menyiapkan jaminan dan panduan memenuhi protokol kesehatan, kebersihan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” ujar Hendaryana.
Sementara itu, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menerangkan bahwa Pemerintah Kota Denpasar selalu berupaya untuk meningkatkan perekonomian dengan ide dan inovasi masyarakat agar pengusaha dan UKM agar dapat tetap bergerak dalam situasi pandemi ini.
“Dengan adanya Pelatihan Standar Service Rumah Makan dan Hotel ini diharapkan pelaku usaha restoran, UKM dan praktisi pariwisata dapat mengimplementasikan langsung apa yang telah diajarkan dengan mengutamakan Protokol Kesehatan,” terang Rai Mantra.
Lebih lanjut, Rai Mantra mengajak seluruh pelaku usaha restoran, UKM dan praktisi pariwisata terus meningkatkan komitmen kepercayaan dan orientasi produk dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru ini.
“Membangun komitmen pelaku usaha dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan wisatawan untuk menggunakan produk usaha yang diberikan sehingga mempercepat pemulihan ekonomi di Kota Denpasar,” pungkasnya. (cr02)