ACEH | patrolipost.com – Warga Desa Lataling, Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Aceh, lumpuh setelah mendapatkan suntikan vaksin corona atau Covid-19. Warga tersebut awalnya mengalami demam sebelum akhirnya tak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.
Dilansir, Selasa (28/9/2021), warga yang lumpuh usai disuntik vaksin Covid-19 itu bernama Jumisni (35). Dia mengikuti vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue, Jumat (17/9).
“Sehari setelah divaksin, adik saya ini merasa tidak enak badan. Demam, pusing, kemudian badannya terasa kebas. Namun, ia masih berusaha menahannya karena dia pikir itu hanya demam biasa,” kata kakak Jusmini, Ros.
Ros mengatakan Jusmini tidak bisa lagi menggerakkan kakinya dan dia hanya bisa tertidur di rumahnya pada Minggu (26/9). Keluarga kemudian membawa Jusmini ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simeulue, Aceh.
Kepala Desa Lataling, Agusman, mengatakan warganya yang mengikuti vaksinasi tersebut saat membuat buku tabungan dana program keluarga harapan (PKH) di pusat pemerintahan kecamatan.
“Saat mereka membuat tabungan PKH, para penerima terlebih dahulu disuntik vaksin Covid-19,” ujar Agusman.
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Simeulue, Maulina Sri Rizki, mengatakan gejala lumpuh yang dialami Jusmini setelah imunisasi Covid-19 dinamakan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI). Dia mengatakan pasien tersebut bakal pulih.
“Kejadian seperti ini kemungkinan terjadi pada pasien setelah imunisasi Covid-19. Namun, setelah dirawat, pasien akan kembali lebih baik,” ujar Maulina.
Maulina mengajak masyarakat Simeulue tetap mengikuti vaksinasi Covid-19. Dia mengatakan vaksinasi merupakan upaya mengatasi pandemi Covid-19.
Dia meminta warga yang mengalami mual, muntah dan pusing setelah menjalani vaksinasi Covid-19 segera melaporkan kepada petugas medis. Menurutnya, hal itu untuk mencegah efek samping lain.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Simeulue, Farhan, mengatakan kejadian dialami Jusmini ini memang ada terjadi pada satu-dua pasien setelah vaksinasi vaksin Covid-19.
“Khusus untuk pasien yang bernama Jusmini, kondisinya baru diketahui setelah 9 hari setelah imunisasi. Saat ini pasien dalam kondisi lebih baik setelah mendapat perawatan medis. Jika diperlukan pasien akan menjalani fisioterapi untuk penyembuhan,” ujar Farhan. (305/dtc)