Warga Dilarang Beli Tiket Pelni, ”Anda Orang Batam, Tiket Tidak Dijual”

PT Pelayaran Nasional Indonesia
Pihak PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Batam membatasi penjualan tiket KM Kelud untuk menekan penyebaran Covid-19 di area pelayanan.(ist)

BATAM | potrolipost.com – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) cabang Batam membatasi
penjualan tiket KM Kelud untuk menekan penyebaran Covid-19 di area pelayanan.

”Iya, jadi ada beberapa kebijakan yang sudah kami ambil agar penyebaran Covid-19 ini bisa ditekan,” kata Kepala PT Pelni Batam, Captain Agus, Kamis (9/4).

Ia menjelaskan, saat ini penjualan tiket hanya 50 persen dari kapasitas atau kursi yang tersedia. Sedangkan untuk tiket nonseat atau tanpa kursi, untuk sementara ini ditiadakan.

Pembatasan ini, agar penumpang kapal tidak ramai dan tetap menerapkan jaga jarak atau social distancing.

Penumpang yang diperbolehkan berangkat, hanya mereka yang memegang e-KTP daerah tujuan. Untuk Batam, ada dua kota tujuan yaitu Jakarta dan Medan.

Para penumpang kapal Kelud menaiki kapal. Pelni tidak memperbolehkan warga Batam mudik ke Jakarta dan Medan untuk sementara waktu.

”Jadi kalau calon penumpang orang Batam tiket tidak akan dijual untuk sementara ini,” ujarnya.

Agus menambahkan, khusus untuk calon penumpang dengan usia 60 tahun ke atas,
harus memiliki surat keterangan sehat dari rumah sakit.

Hal ini diperlukan sebagai dokumen penunjang keberangkatan calon penumpang menuju daerah tujuan. Untuk saat ini, hanya itu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk pelayanan PT Pelni Batam.

Jadwal keberangkatan hingga 22 April mendatang belum ada perubahan. Penumpang yang ingin berangkat bisa mendatangi loket untuk pemesanan tiket.

Ia mengakui, sejak merebaknya kasus Covid-19, memang terjadi penurunan penumpang baik di pintu kedatangan maupun keberangkatan.

Namun demikian, PT Pelni tetap melayani transportasi laut bagi para penumpang.

”KM Kelud tetap beroperasi, kalau ada perubahan nanti akan diinformasikan,” sebutnya.

Sementara itu, Humas Dumailine di Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS), Asmadi, mengatakan sejak pandemi Covid-19, jumlah penumpang yang berangkat dan turun mengalami penurunan.

Pemesan tiket juga tidak ramai seperti biasanya.

”Orang-orang banyak yang memilih tidak berangkat sepertinya. Karena pelabuhan sekarang lengang,” ujarnya.

Operator kapal juga sudah mengurangi jadwal keberangkatan agar tidak terus merugi. Pelayanan transportasi tetap berjalan dan tidak dihentikan, namun ada pengurangan jadwal karena sepi penumpang.

”Ada yang dua trip saja. Malah sekali juga ada. Karena tak ada penumpang yang mau
dibawa,” ujarnya.(305/btc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.