BANGLI | patrolipost.com – Puluhan warga di Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli mengikuti pelatihan pembuatan cinderamata, di Bale Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli.
Kabid Bina Objek Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bangli I Wayan Bona mengatakan, sejauh ini wisatawan yang datang ke desa tradisional Penglipuran hanya sekadar melihat-lihat keunikan rumah tradisional dan foto- foto, kemudian setelah puas wisatawan langsung pergi tanpa membawa cenderamata khas Penglipuran sebagai kenang- kenangan.
“Selama ini peluang bisnis ini tidak diakomodir masyarakat, sehingga topik ini kami jadikan makalah dalam diklat kepeminpinan tingkat tiga provinsi Bali,” ujarnya, Selasa (14/5).
Lanjut I Wayan Bona, sebagai bentuk penjabaran dari makalah yang diangkat, maka pihaknya menggandeng warga Kelurahan Kubu untuk mengikuti pelatihan pembuatan cinderamata khas Penglipuran. “Masing-masing banjar diambil lima perwakilannya, total jumlah perserta pelatihan sebanyak 20 orang,†ungkapnya.
Pelatihan berlangsung selama dua hari, proses pembelajaran perserta pelatihan dipandu instruktur yang memang memilki kapasitas di bidang pembuatan cinderamata. Untuk kegiatan ini pihaknya menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bangli. Ke depannya peserta yang mengikuti pelatihan diharapkan bisa membentuk kelompok, sehingga mendapatkan ruang baik dari segi permodalan, pelatihan-pelatihan dari pemerintah.
Salah seorang peserta pelatihan Komang Oktaviani mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan pembuatan cideramata. Keseharian Komang Oktaviani membantu membuat minuman khas Penglipuran yakni loloh cemcem. “Kalau melihat peluang sangat terbuka, apalagi sejauh ini belum ada yang menjual produk kerajinan khas Desa Penglipuran,” ungkap wanita asal Desa Penglipuran ini.
Materi pelatihan yang diajarkan baru sebatas membuat gantungan kunci berbahan bambu. “Kami berharap pelatihan semacam ini bisa dilakukan secara rutin, sehingga dari pembelajaran yang didapat kami dapat menghasilkan produk seni yang lebih beragam,” ujar Komang Oktaviani. (sam)